Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan otomotif asal Swedia, Volvo Cars berencana mengujicoba 100 mobil otonom yang mampu berjalan tanpa bantuan sopir di jalan raya di China.
Volvo Cars mengumumkan langsung di Beijing, China pada Kamis (7/4) bahwa perusahaan bakal menjalankan 100 unit mobil pintar self-driving pada kondisi lalu lintas normal di sepanjang jalan kota-kota di China.
Upaya tersebut hampir mirip dengan program "Drive Me" yang diinisiasi beberapa perusahaan pada 2017 mendatang di Gothenburg, Swedia. Bedanya, program ini menyediakan 100 unit mobil pintar tanpa kendali sopir untuk disewakan oleh para konsumen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs Mashable mewartakan, Volvo percaya dengan memperkenalkan teknologi otonom tersebut menjamin berkurangnya tabrakan atau kecelakaan mobil di jalan raya.
Sebagai tambahan, mobil pintar tanpa sopir yang bisa berkomunikasi satu sama lain bisa membuat jalan padat menjadi lebih kosong serta mengurangi polusi. Dua isu ini tengah melanda di berbagai kota di Negeri Tirai Bambu.
Kemudian mobil otonom juga diyakini perusahaan bisa membuat para penggunanya lebih santai saat sedang menikmati perjalanan -- bisa sambil membaca atau menonton siaran yang mereka sukai.
Terlepas dari kerjasamanya dengan Volvo, China memang termasuk salah satu negara yang ingin menjadi pioner penggunaan mobil otonom tanpa sopir.
Volvo pun memiliki sejumlah alasan mengapa mau membantu China mencapai ambisinya menjadi dominan dalam perluasan teknologi mobil otonom.
Volvo sendiri telah berkomitmen bahwa "tidak ada yang akan mengalami kecelakaan atau terbunuh akibat produk Volvo terbaru hingga 2020", dan Volvo Cars sejatinya dimiliki oleh produsen mobil China, Geely.
Yang jelas, Volvo masih dalam proses untuk membuktikan soal keamanan dan kenyamanan dari penggunaan mobil otonom tanpa sopir tersebut.
(tyo)