Bristol Bullet, Roadster Bagi si Eksentrik Kaya Raya

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Rabu, 03 Agu 2016 15:09 WIB
Jika industri otomotif mampu menghasilkan mobil dalam hitungan menit, tidak dengan Bristol Bullet, sebuah mobil roadster yang tidak memburu pembeli.
Bristol Bullet. (Photografer/Courtesy Bristol Cars)
Jakarta, CNN Indonesia -- Industri otomotif di dunia mampu merakit mobil dalam hitungan menit dan ribuan orang bekerja di dalamnya juga ratusan insinyur, tapi tidak untuk Bristol Bullet yang setara dengan batu kerikil kecil di dunia otomotif namun menjadi yang terkuat di semua sisi.

Sesuatu yang sederhana, The Bullet, sportcar mewah dengan atap terbuka akhirnya dirilis.

Dapur pacu 4.8 liter dengan kekuatan mesin V8 dari BMW, rangka karbon fiber ringan dan konstruksi alumunium hingga performanya sangat cocok jika ini disebut mobil super; yang mampu mencapai kecepatan 62 mil/jam hanya dengan 3,8 detik.
Bristol Bullet. (Courtesy Bristol Cars)
Bullet bukanlah sekedar angka seperti industri otomotif lainnnya. Bullet mencoba memberikan celah perpaduan gaya dari era yang berbeda di dunia otomotif. Bagian depan, Anda bisa melihat gril yang melingkari lampu seperti model lama Bristol 'The 402'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagian belakang, sepasang sirip berada di atas lampu rem yang tidak akan terlihat seperti Cadillac di tahun 1960-an.

Milik Inggris Raya

Bagaimana dengan kabin? Ini adalah tentang hasil karya perupa Inggris Raya, dengan dipenuhi kulit sapi dari jok hingga dashbord, sebuah instrumen tradisional disandingkan dengan keinginan warna yang akan menjadi pemiliknya disebut sebagai cara mendekatkan mobil dengan orang di balik kemudi.
Perasaan klasik tidak serta merta menghilangkan kecanggihan teknologi di dalam kabin. Sebuah layar sentuh dan konektivitas telepon pintar disematkan. The Bullet adalah elemen yang terbuka, karena mobil ini adalah murni roadster buka seri convertible, sehingga tidak akan pernah pabrikan memberinya atap.
Bristol Bullet. (Courtesy Bristol Cars)
Kemunculan Bullet jadi penanda kebangkitan kembali merek Bristol, yang merupakan salah satu jenis mobil yang paling memiliki idiosinkrasi (kelainan khas) dari sejarah perjalan mobil di dunia. Menjadi bagian dari Bristol Aeroplane Company yang telah berumur lebih dari 70 tahun, mobil Bristol Bullet disebut gabungan dari sebuah mobil GTs dan convertible (atap yang bisa dilipat).
Keunikan dari produksi Bristol adalah jumlahnya yang misterius. Anda harus mundur 30 tahun untuk mengetahui sejarah panjang Bristol dan hanya menemukan tidak lebih dari 106 mobil keluar dari pabrik yang 'meludahi' Porsche 911s di 1982. Bristol selalu bisa eksis dengan cara mereka sendiri.

Dengan jaringan dealer di seleuruh dunia, satu showroom yang menjadi legenda di sudut tenggara jalan 'super kaya' London, Kings Road. Jika penjual lain menarik calon pembeli untuk melihat mobil-mobilnya, tidak dengan Bristol. Mereka membalikkan tanda 'Open' menjadi 'Closed' jika tidak suka melihat tampilan calon pembeli berdiri di luar showroom mereka.

Mulut ke mulut

Reputasi Bristol tercatat sebagai perusahaan yang menolak secara aktif berburu pembeli. Reputasi itu tersebar dari mulut ke mulut di kalangan penggemar dan orang-orang kaya eksentrik akhirnya memilih Bristol sebagai bagian dari karakter mereka.

Kendaraan terakhir Bristol yang diproduksi adalah Fighter, mobil yang aneh dengan pintu sayap. Perusahaan ini mengklaim berhasil menjual sedikit lebih dari satu lusin unit untuk waktu delapan tahun. Tapi hal semacam itu tidak akan pernah menghentikan Bristol kecuali krisis finansial global di 2011.
Bristol Bullet. (Courtesy Bristol Cars)
Namun kebangkitan Bristol dimulai setelah krisis 2011, yang mana kelompok Frazer-Nash Research dan manajemen baru mempersiapkan rencana besar untuk merek ini.

The Bullet, dikutip CNN, adalah bentuk yang jelas-jelas tetap mempertahankan sifat Bristol, yang hanya akan dibuat oleh tangan sebanyak 70 unit sebagai contoh dengan harga yang tidak disembunyikan seperti merek-merek lain. The Bullet akan di pasarkan seharga US$330.000.
Teknik pemasaran seperti itu tentu tidak akan menarik semua orang, seperti yang biasa dilakukan Bristol. Tapi saat ini, pasar untuk high-end roadster seperti mendapat hambatan besar untuk menangkap para pembeli. (pit/cnn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER