Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota Astra Motor (TAM) menunggu perintah dari Toyota Motor Corp (TMC) Jepang terkait dengan penarikan kembali mobil sport Toyota 86.
Recall ditujukan untuk Toyota 86 dengan setir di sebelah kanan, yang bermula dari ditemukannya kesalahan atas power steering di Australia.
Mengingat Australia dan Indonesia sama-sama menadopsi setir sebalah kanan, TAM mengaku menunggu perintah dari Jepang karena Toyota 86 adalah jenis mobil impor langsung atau
completly build up (CBU) dari Jepang. Di Australia sendiri, Toyota melakukan penarikan setidaknya untuk 15 ribu unit Toyota 86.
"
Recall 86 kami tunggu informasi resmi dari TMC," kata Vice President TAM, Henry Tanoto di Jakarta, Jumat (5/8).
Dari data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Toyota 86 membukukan penjualan 2012 di angka 169 unit, 2013 170 unit, 2014 sebanyak 92 unit, 2015 53 unit dan hingga semester pertama 2016 terjual 47 unit. Pihak TAM mengaku akan langsung menginformasikan kepada pemilik Toyota 86 setelah mendapat kepastian dari TMC Jepang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu kami dapat kepastian segera kami informasikan. Kami enggan berandai-andai, karena recall menunggu informasi dari pusat," ungkap Henry.
Penarikan di Australia dilakukan karena pada mobil Toyota 86 setir kanan ditemukan posisi
wire harness power steering tidak sesuai dengan pemsangan sehingga yang kurang tepat yang bisa bersentuhan dengan panel kantung udara lutut pengemudi.
Hal itu akan mengakibatkan electric power steering (EPS) bisa tidak berfungsi dengan sempurna. Pengemudi membutuhkan usaha lebih banyak untuk mengendalikan mobil dan berpotensi mengalami kecelakaan. Perbaikan akan dilakukan mulai bulan September karena menunggu kedatangan suku cadang dari Jepang.
Untuk memperbaikinya dibutuhkan waktu kurang lebih satu jam dan pemilik kendaraan tidak akan dikenakan biaya. Penarikan dilakukan untuk produksi mobil dari April 2012 hingga Maret 2015.
(pit)