Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi LeEco asal Beijing terus memperluas bisnisnya. Setelah sukses menjadi situs penyedia konten video terbesar di China, perusahaan itu kini akan membangun mobil listrik dan telah mendapat dukungan investasi atas ambisi tersebut.
Pendanaan perdana yang LeEco raih untuk mengembangkan mobil listrik mencapai US$1,08 miliar atau mencapai Rp14,2 triliun dari sejumlah investor, antara lain Legend Holdings Corp., Yingda Capital Management Co., dan China Minsheng Trust.
Dana ini bakal dimanfaatkan untuk mempercepat pengembangan mobil listrik LeEco, yang sejauh ini diberi nama LeSee. Ia mengusung konsep sedan dan bisa berjalan otomatis tanpa kendali sopir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobil tersebut dirancang untuk bersaing dengan mobil listrik Tesla yang sejauh ini memimpin pasar. LeEco berkata membutuhkan uang US$1,8 miliar untuk membangun pabrik di timur China dengan target produksi 400.000 unit mobil per tahun paling cepat pada 2018.
Menurut rencana, LeEco hendak menjadikan LeSee sebagai mobil yang dapat dipanggil dengan aplikasi di ponsel pintar. Bagian kursi interior mobil ini dapat menyesuaikan diri dengan posisi pengemudi dan penumpang.
LeSee dibekali dengan layar untuk urusan hiburan. Penumpang di kursi belakang juga dapat menonton hiburan dari layar yang dipasang di belakang kursi pengemudi.
(adt)