Jakarta, CNN Indonesia -- Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM) Franciscus Soerjopranoto mengungkapkan jika penerapan bahan bakar dengan standarisasi emisi Euro 4 diterapkan dalam waktu dekat bisa membuat pertumbuhan industri otomotif menurun.
Pernyatan itu sejalan dengan tidak pemerintah untuk memberikan ketersediaan bahan bakar Euro 4. Tak hanua itu, kendaraan yang ada saat ini, rata-rata bahkan nyaris semua jenis yang ada di Indonesia masih berada pada rentan bahan bakar Euro 2, sehingga tidak bisa dengan mudah dan cepat digantikan.
"Dalam memetakan industri otomotif, apakah sesuai dan tepat regulasinya dengan Euro 4? Kalau diimplementasikan, pertumbuhan pasti turun," kata Franciscus dalam pemaparan laporan keuangan kuartal III Astra International di Ciawi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, bukan berarti pabrikan tidak bisa mengikuti langkah dan kebijakan pemerintah, melainkan semua lini harus dipersiapkan untuk menuju Euro 4 untuk mengurangi emisi gas buang. Bahkan, hal itu sudah diimplementasikan di mayoritas negara tetangga.
"Bukan berarti pada produsen tidak berusaha mematuhi aturan itu, kami siap. Namun pemetaan industri otomotif itu harus komprehensif, Toyota bersama yang lain sedang menggodoknya dengan Gaikindo."
Langkah PolitikDirektur Astra Honda Motor (AHM) Markus Budiman menilai, penerapan Euro 4 adalah sebuah langkah politik ekonomi strategis yang mesti diambi pemerintah. menurutnya, jika pemerintah menyatakan siap untuk menggunakan Euro 4, pihak pelaku industri harus menyanggupinya.
"Ini kan terkait politik ekonomi, kalau pemerintah memutuskan kami pasti siap," kata Markus.
Namun, satu catatan penting, terkait dengan tenggat waktu yang diberikan untuk melakukan transisi dari Euro 2 ke Euro 4. Terkait dengan teknologi, kata Markus, ia yakin pabrikan telah menerapkan dan memiliki teknologi agar sesuai dengan bahan bakar Euro 4, lantaran beberapa varian produk ekspor telah berstandar emisi Euro 4.
"Selama ada waktu yang cukup kami siap. Soal teknologi, kami cukup dan telah memilikinya, karena sejauh ini banyak produk Euro 4 yang di buat di Indonesia kami ekspor. Jika itu diputuskan maka kami akan support penuh," ujar Franciscus.
(pit)