Tahun Depan, Penjualan Motor Diprediksi Masih Suram

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Minggu, 25 Des 2016 09:19 WIB
Target penjualan motor di tahun 2016 meleset, di tahun depan pun masih menjadi tanda tanya dan cenderung lesu.
Ilustrasi motor (Foto: CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasar kendaraan roda dua tahun ini memang mengalami penurunan, ketimbang dengan tahun sebelumnya. Padaha ditargetkan sepanjang tahun ini, penjualan motor bisa mencapai 6,1 juta unit.

Sampai November kemarin, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, penjualan sepeda motor seluruh merk baru berkisar di 5,9 juta unit.

Apakah angka penjualan di tahun depan, dapat melampaui tahun ini? Hal tersebut masih menjadi tanda tanya, mengingat naiknya penjualan sepeda motor, harus sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melihat bagaimana tahun 2017 nanti, dengan 5,1  persen sampai 5,2 persen pertumbuhan ekonomi. Itu paling tidak harus stabil pasarnya, harus stabil. Jika tahun ini 6,1 juta unit total, termasuk ekspor, tahun depan juga kira-kira begitu (6,1) atau lebih sedikit," kata Ketua Umum AISI Gunadi Shinduwinata di Jakarta, kemarin.

Menurut Gunadi, pada paruh pertama atau enam bulan di tahun 2017, tidak akan ada pertumbuhan mengenai industri sepeda motor. Meskipun, pada paruh pertama terdapat pertumbuhan ekonomi.

Meski tidak terlihat di paruh pertama, ia memastikan akan ada pertumbuhan di paruh kedua. Bagi dia, perbedaan antara paruh pertama dan kedua nanti, akan menjadi indikasi naiknya penjualan.

"Jadi paruh kedua, kalau memang keliatan ada pertumbuhan dibanding dengan smester pertama. Itu akan menjadi indikasi, bahwa motor itu akan naik di tahun-tahun berikutnya. Biasanya cepat gitu, ini yang kami harapkan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, mengenai target di tahun 2017, Assistant General Manager Marketing Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Mohammad Masykur, mengatakan bila YIMM tetap kepada angka sebelumnya.

Yang mana, pada tahun ini YIMM mentargetkan angka penjualan sekira 2 juta unit. Namun memang, ia berujar, walau hampir mengakhiri penghujung tahun, YIMM masih jauh dari pencapaian target.

"Target dari Yamaha 2 juta, tapi November masih 1,3 juta. Sampe akhir tahun mungkin 1,6," kata dia.

Masykur tidak memungkiri, jika memang ada penurunan kondisi pada penjualan. Kata dia, turunnya kondisi pasar saat ini tidak lepas dari jenuhnya masyarakat pada model sebelumnya.

"Artinya gini, mungkin ada titik jenuh, karena tadi disebutkan dari 2012 turun sebetulnya, yang dimana di LPM. Yang pertama kena mana? Vega kelasnya, Jupiter Z (bebek). Terus mana lagi? Mio," ujarnya.

"Dari situ Yamaha sudah melihat. Makanya kami keluarkan Nmax. Kami mencari segmen itu, karena di situ relatif stabil. Artinya, kondisi pasar itu sedang berubah. Kami lagi cari peluang," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Masykur masih merahasiakan apa yang akan dilakukan oleh YIMM untuk mencapai target di 2017. Lagi pula, belum ada keputusan resmi dari pihak internal YIMM terkait tahun depan.

"Sudah disampaikan melalui mister Marimoto, bahwa yang pertama Yamaha punya strategi sendiri. Yamaha akan mencari peluang-peluang baru. Meski beresiko,  karena ada yang berhasil dan kurang. Yang jelas masih dalam proses, belom ketuk palu di internal Yamaha. Cuma detailnya, stagnan dengan tahun ini," ujar dia.

(tyo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER