Menekan 260 ribu Kecelakaan Jalan Raya dengan ESP

Hafizd Mukti & Tachta Citra | CNN Indonesia
Selasa, 27 Des 2016 19:05 WIB
Amerika Serikat, China dan Jerman jadi basis permulaan penggunaa ESP untuk menekan angka kecelakaan hingga 260 ribu hingga 2025 mendatang.
Kecelakaan di jalan raya jadi ancaman yang paling besar saat ini ketimbang pen Park Jung-ho
Jakarta, CNN Indonesia -- Teknologi otomotif di masa depan dirancang semakin maju yang diharapkan dapat menekan angka kecelakaan berkendara di seluruh dunia.

Bersama dengan konsultan Prognos, perusahaan teknologi asal Jerman, Bosch mengembangkan connected car melalui sistem Electronic Stability Program (ESP), yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan saat berkendara.

Terdiri dari emergency brake system (EBS) dan sistem perpindahan jalur otomatis, connected car merupakan sistem keamanan yang dapat berfungsi secara otomatis. Tentu saja dapat mengurangi risiko kesalahan fatal saat berkendara dengan konsentrasi kurang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sistem tersebut bekerja menggunakan sensor dan kamera untuk mengenali kendaraan di sekitar mobil. Pada jarak yang membahayakan, pengereman maupun mobil akan berpindah jalur secara otomatis. Demikian seperti dikutip dari Autocarpro, Selasa (27/12).

"Connected Car akan menekan angka kecelakaan lebih sedikit, serta konsumsi bahan bakar juga akan berkurang," kata Dr. Dirk Hoheisel selaku Anggota Dewan Manajemen Bosch yang meringkas hasil perhitungan model.

Menurut perhitungan model ESP, dari semua kendaraan di tiga negara yang mencakup dalam studi pada tahun 2025 tersedia hingga 90%, dengan berbasis sensor pengereman dan jalur darurat otomatis membantu hingga 40 persen dari armada mobil. Sistem untuk kenyamanan dan konektivitas juga akan ditemukan di sebagian besar mobil pada tahun 2025. Smartphone akan diintegrasikan ke dalam sistem infotainment untuk setiap kendaraan.


Bosch mengklaim teknologi connected car yang dikembangkannya bisa menekan angka kecelakaan sebanyak 260 ribu kasus yang sering terjadi di tiga negara dengan basis otomotif terbesar.

Sensor ESP akan menggunakan jaringan internet sebagai jalur untuk melaporkan batas kecepatan dan karakter jalan licin, dengan menggunakan perangkat sensor dan kamera yang terintegrasi melalui sistem electronic stability program.

Hingga kini, teknologi tersebut masih terus dikembangkan produsen Bosch. Bahkan saat ini, Bosch tengah melakukan pengambilan data di tiga negara yakni Amerika Serikat, Jerman, dan China. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER