Modifikasi Cafe Racer Masih Diburu Para Pecinta Roda Dua

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Jumat, 30 Des 2016 15:21 WIB
Selama kurun satu tahun terakhir aliran modifikasi Cafe Racer masih menjadi pilihan para modifikator terhadap tunggangannya.
Cafe racer jadi salah satu modifikasi yang paling diburu selama 2016 dan akan berlanjut di 2017. (Dok. bmw-motorrad.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tren modifikasi untuk kendaraan roda dua kian beragam dari masa ke masa. Memodifikasi si tunggangan sudah menjadi sebuah keharusan, entah untuk menyesuaikan kebutuhan atau kepuasan pribadi.

Ragam cara bisa dilakukan untuk mengubah tampilan sepeda motor. Semua tergantung selera atau konsep yang diinginkan pemilik. Bisa disimpulkan hasil modifikasi merupakan cerminan dari sang pemilik

Sepanjang tahun 2016, ada beberapa varian jenis modifikasi yang tengah digandrungi oleh para modifikator.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Owner dari bengkel Agus Kustom, Agus menilai selama kurun satu tahun terakhir aliran modifikasi Cafe Racer masih menjadi pilihan para modifikator terhadap tunggangannya.

"Cafe Racer untuk tahun ini kayanya banyak sekali peminatnya," kata Agus saat ditemui CNNIndonesia.com di bengkelnya, kawasan Limo, Depok.

Peminat model modifikasi menyerupai motor balap tempo dulu ini cukup beragam. Kata dia, motor yang dibawa untuk dioprek di bengkelnya ada dalam bermacam-macam kelas dalam soal tenaga.

"Macam-macam ya, tapi lebih ke- cc besar. Dari cc 200 sampe 1000 itu ada Terkecil, Honda GL Neotek 160 cc. Untuk pemula itu biasa pakai Tiger, Scorpio," ujarnya.

Selain Cafe Racer, untuk posisi kedua modifikator tertarik kepada style Flat Tracker yang juga berjenis motor balap, bisa dibilang gabungan antara track tanah dan sirkuit.

"Flate Tracker, sebenarnya hampir sama dengan Cafe Racer, tapi buntutnya lebih nungging. Cafe Racer buntut lebih ke bawah. Beda jelasnya lebih ke stang, kalo Cafe Racer itu ke bawah seperti orang balap. Nah Flat Tracker itu ke atas, lebih gagah," kata dia.

Posisi ketiga, lanjut dia, aliran modifikasi mengarah kepada Bratstyle. Aliran tersebut mempunyai ciri-ciri khusus, seperti ban besar dengan kembang klasik, warna flat, tangki chooper bertuliskan Bratsyle dan sebagainya.

Selain itu aliran Japs Style turut mewarnai jenis modifikasi di tahun, yang dikenal dengan tahun Monyet api ini. Karakteristik aliran ini dapat dilihat dari ubahan tangki yang memiliki desain mengecil. Alas duduk atau jok dibuat tipis merata, tentunya dengan tipe single seater.

Sedangkan, di posisi terakhir ialah modifikasi dengan aliran Street Cub. Saat ini aliran tersebut sudah mulai ramai diminati oleh para modifikator. Street Cub biasa diperuntukan bagi kuda besi bertenaga 100-an cc.

"Itu (Street Cub) bebek dibikin buntung. Pokoknya ditelanjangin, tidak pakai baju," ungkapnya.

Mengenai biaya, Agus menambahkan, tentunya modal untuk mengubah bentuk kendaraan bervariasi. Misalnya, dalam mengubah bentuk menjadi style Cafe Racer, pemilik sedikitnya harus merogoh kocek Rp13 juta untuk Cafe Racer kelas menengah ke bawah.

Sedangkan, khusus sepedamotor berkubikasi 500 cc ke atas akan dikenai biaya lebih dari  Rp20 juta.

"(Untuk harga) Tergantung kesulitan. Jadi terutama orang bawa konsep nanti saya tinggal ikutin," kata Agus. (tyo)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER