Mobil Klasik dan Sejarah Komunis China

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Kamis, 19 Jan 2017 13:59 WIB
Deretan mobil klasik China tak banyak yang tahu. Tapi yang pasti garis komunis dari masa pemerintahan Mao mempengaruhi banyak lini perkembangan otomotif China.
Mobil-mobil klasik China menjadi bagian tidak terpisahkan dalam komunisme di bawah kepemimpinan Mao Zedong. (Courtesy Luo Wenyou)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah hangar di utara Beijing, distrik Huairou, China tempat paling tepat untuk meruntut sejarah antara mesin, mobil dan ikatan kentalnya dengan komunisme di negeri itu.

Museum Luo Wenyou, memiliki koleksi 200 mobil klasik, yang menyimpan sejarah mulai dari limo seorang Mao Zedong hingga mobil pemadam kebakaran. Bulan lalu, obsesinya terhadap mobil-mobil klasik (China) disajikan dalam sebuah dokumenter singkat, "Driven."

Koleksi Lou dimulai sejak 1979, saat ia menjadi yang pertama muncul di China memiliki sebuah mobil pribadi, yang mana sangat jarang saat itu. Ia membeli Polish Warszawa seharga 5 ribu yuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengganti sarung tangan putih saya setiap hari dan menggunakan kacamata hitam saat mengendarainya. Bahkan saat musim dingin, saya sengaja menurunkan jendela agar orang lain bisa melihat saya," kata Lou kepada CNN.
Mobil Klasik dan Sejarah Komunis ChinaKoleksi mobil klasik museum Luo Wenyu.  (Courtesy Luo Wenyou)

"Sangat jarang melihat mobil di jalanan saat itu, saat tidak ada lampu lalu lintas dan hanya ada polisi yang memberi rambu."

Dibalik Kemudi Mobil Negara

Lou pernah bekerja sebagai sopir resmi pemerintah, dan kemudian menjalankan bisnisnya termasuk bengkel mobil, biro perjalanan, hingga mengelola arena go-kart. Namun sejak berkompetisi dengan Louis Vuitton Classic China Run rally di 1998 ia menjualnya dan mendedikasikan diri untuk membangun dan memperbanyak koleksi mobil klasik yang berbuah peresmian Museum Beijing Classic Car di 2009.

Koneksi Luo dengan pemerintahan memberikan ia kemudahan untuk mencari dan menyelamatkan mobil-mobil tua di seluruh negeri. Koleksinya saat ini ibarat memperlihatkan bentuk sesungguhnya sejarah desain mobil China, membawa ke era saat mobil adalah milik para elite. Karena saat era komunis Mao, rakyat tidak diperbolehkan memiliki mobil kecuali memiliki afiliasi dengan pemerintah atau militer.


"Orang sangat terbatas untuk mengendarai mobil. Saat itu periode revolusi budaya China di 1976, saat China membuka diri kepada dunia," kata Luo yang melanjutkan jika pada periode itu hanya pejabat negara dan militer yang berhak memiliki mobil.

"Tapi sayalah yang mengatur mobil-mobil masuk ke China."

Jajaran koleksi Luo adalah Hongqi, merek mobil China yang hanya dibuat untuk pejabat tinggi, termasuk satu Hongqi yang akan diberikan kepada Mao Zedong, namun Mao meninggal sebelum menerimanya.

Mobil itu dilengkapi telepon, kotak es, pengatur udara dan kursi kulit.
Mobil Klasik dan Sejarah Komunis ChinaLuo Wenyu jadi orang China satu-satunya yang ikut dalam rally Louis Vuitton Classic Car dari Dailain ke Beijing pada 1998. (Courtesy Luo Wenyou)

"Semua itu terjadi lewat perubahan budaya yang berada di luar kuasa dan ada di level yang sangat luar biasa. Itu saat dimana para pengusaha mengimpor ribuan ton baja dan membuat laporan palsu untuk menyenangkan pemerintah. Para insinyur sangat tertarik untuk membuat kendaraan panjang sebagai hadiah bagi Mao," ungkap Luo.

Mao mempengaruhi nyaris semua koleksi mobil-mobil China saat itu. Luo menerangkan bahwan mobil merah Dongfeng adalah mobil satu-satunya yang memperlihatkan tulisan China di hidungnya karena Mao tidak bisa membaca huruf asli pinyin.


Seri terbatas 1945 ZIS dengan kaca yang pecah pun dimiliki Luo. Mobil ini dipakai oleh Liu Shaoqi, Presiden China pada 1958-1968 yang dituduh berkhianat dalam pemurniah Revolusi Budaya oleh Mao.

"Saat tentara merah melihat mobilnya (Liu) meraka marah dan melempari dengan batu. Saat itu orang percaya, untuk membangun dunia baru, dunia lama harus dihancurkan," ungkap Liu.

Perjalanan Sejarah

Mobil paling penting bagi Luo adalah Hongqi 770. Dibuat akhir 1970-an adalah milik Nie Rongzhen, seorang marshal Tentara Pembebasan Rakyat. Luo mengendarai mobil itu sejauh 808 mil dalam acara Louis Vuitton Classic China Run Rally dari kota Dalian China ke Beijing. Meskipun reli berlangsung di China, Luo mengatakan ia satu-satunya pebalap asal negeri tirai bambu dan membuatnya menjadi selebriti.

"Saya dihukum oleh panitia reli karena mobil saya dikelilingi banyak orand di Dalian. Saya ingat seorang kakek mengangkat cucunya dan saat saya lewat ia mulai bertepuk tangan bersama cucunya dan mendekat untuk menghampiri."

Mobil-mobil milik Luo yang dipajang di museumnya jadi bagian tak terpisahkan sejarah komunisme di China dan bagaimana saat ini industri otomotif China sangat berkembang.

China jadi pasar paling besar bagi otomotif dunia, dan kendaraan tidak lagi dibatasi hanya untuk orang-orang tertentu. Museum Luo memberikan ingatan kuat bagaimana negeri komunis ini menjadi besar melalui koleksinya.

Tapi masih adakah mobil yang ingin ia parkirkan dalam koleksinya? "Saya masih sangat menginginkan mobil uap Inggris. Saya memiliki semua mobil yang pernah orang China miliki, saya rasa." (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER