Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah, melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saat ini tengah merampungkan salah satu proyeknya di bidang transportasi, yakni Mobil Pedesaan.
Kendaraan multiguna itu dalam proses perakitannya, pemerintah berencana melemparnya kepada produsen otomotif terkemuka. Meski belum ada kesepakatan akan hal tersebut.
Menyikapi hal itu Tata Motor Distribusi Indonesia (TMDI), mengaku siap jika diminta oleh pemerintah dalam perakitan kendaraan pedesaan. Namun, TMDI masih memiliki kendala, mengingat seluruh perakitan produknya tidak di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kalau ngerakit di sini kami harus punya perakitan dulu. Baru bisa, mau ya mau (rakit kendaraan pedesaan)," kata Marketing Manager Commercial Vehicle brand TMDI, Wilda Bachtiar belum lama ini kepada CNNIndonesia.com.
Meski produknya masih berstatus Completly Build Up (CBU), ia berujar, bahwa TMDI sebetulnya sudah memiliki kendaraan dalam segmen tersebut.
Di negara asalnya, India, Tata Motors sudah mempunyai Ace EX yang memang diperuntukan sebagai angkutan pedesaaan. Bahkan, produk tersebut sudah resmi masuk di tanah air.
"Selama ini Tata Motors belom punya perakitan di Indonesia, jadi semuanya masih impor. Tapi kendaraan yang cocok untuk pedesaan kami sudah punya," ujarnya.
Ia menjelaskan, selain sebagai alat angkut di pedesaan, produknya juga tepat jika digunakan sebagai alat transportasi dalam kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Karena, produknya diklaim dapat menekan biaya operasional.
"Sebenernya bukan hanya pedesaan. Makanya, Ace Ex cocok banget untuk kelas itu, pedesaan maupun yang UMKM," kata Wilda.
Konsep mobil pedesaan adalah produk angkutan barang dan manusia dengan kapasitas mesin terbatas. Mobil tersebut juga hanya akan dibekali mesin bertenaga lebih kurang 1000 cc, dengan fungsi multiguna seperti angkutan namun cocok jika digunakan oleh masyarakat pedesaan hingga pesisir pantai.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elktronika (Ilmate) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan menuturkan setelah protype selesai, pihaknya akan membuka kerjasama dengan produsen manapun yang berniat melakukan produksi terhadap kendaraan pedesaan.
Fokus pemerintah, lebih kepada paten pembuatan produk tersebut. Kata dia, pemerintah hingga saat ini belum memperoleh kesepakatan, bersama siapa nantinya proyek tersebut akan dijalankan. Kemenperinpun menjadwalkan prototype kendaraan pedesaan akan rampung di Agustus 2017.
"Kami lagi mencoba prototyping ama uji coba komponen. Mana saja yang masuk darimana. (Buatan) tetap dalam negeri dong," ujar Putu.
(pit)