Jakarta, CNN Indonesia -- Honda Prospect Motor (HPM) mengaku belum memiliki keinginan untuk melirik salah satu proyek Kementerian Perindustrian (Kemenperin), yakni Kendaraan Pedesaan. Mengingat, dalam proses produksinya pemerintah berniat menggandeng produsen otomotif.
Marketing and Aftersales Sevice Director HPM, Jonfis Fandy mengungkapkan bahwa pihaknya belum mengetahui, akankah HPM ingin ikut berkecimpung pada proyek untuk menggantikan mobil rakitan swadaya Grandong itu.
Bagi Jonfis, terpenting saat ini ialah mempelajari mengenai detai dari Kendaraan Pedesaan. "Masih kami pelajari, ini bukan ditawarin atau tidak, bisa atau tidak. Tetapi kami harus jelas juga," kata Jonfis di pabriknya, Karawang, Jawa Barat, Senin (27/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jonfis, jika nantinya ada Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), turut berkecimpung di Kendaraan Pedesaan, ATPM tersebut tidak akan 100 persen memegang perakitan. Kata dia, tugas ATPM hanya mengembangkan dan membantu.
"Cuma konsepnya itu kami lagi pelajari. Kalau bisa dibuat SMK semuanya, terus siapa ngawasi kualitasnya, tersebar di mana. Bagaimana kami belum tau (ada gambaran). Cuma ide itu kalau terwujud ya baik lah," ujarnya.
Dalam mengembangkan kendaraan tersebut, pemerintah menggandeng peraktisi, seperti Institut Otomotif Indonesia (IOI) dan sejumlah akademisi. Ia berujar, kalaupun dalam pengembangannya tidak menggandeng ATPM, pihak tersebut pasti sudah melakukan study terlebih dulu.
"Kalau mereka itu merasa bisa dilakukan, mungkin mereka sudah study. Karena terus terang kami tidak pernah study untuk mobil itu," kata dia.
Mengenai apakah nantinya kendaraan tersebut dapat memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 100 persen dalam komponennya, kata dia, tentu tidaklah mudah. Selain sulit, untuk mencapai tahap tersebut tentu membutuhkan waktu tidak sebentar.
"Membangun industri dari 0 itu tidak gampang," kata dia.
Pemerintah membawa konsep berbeda kepada Kendaraan Pedesaan, bebeda dengan mobil nasional sebelumnya. Kendaraan Pedesaan, merupakan produk angkutan barang dengan kapasitas mesin terbatas.
Dapat dikatakan, kendaraan itu memiliki fungsi multi guna seperti pickup. Berbekal mesin 1000 cc, serta sistem penggerak 4x4 mobil ini diklaim dapat melintas disegala medan. Rencananya, mobil tersebut akan dipasarkan dengan harga Rp60 jutaan.
Rusak CitraSampai saat ini HPM belum memilik produksi kendaraan komersial di tanah air, semisal pickup. Berbeda daripada para kompetitornya. Namun, Kendaraan Pedesaan sendiri, dapat dikategorikan kepada segmen kendaraan komersial.
Menurutnya, bukan tidak mungkin, jika secara mendadak terjun ke dalam segmen tersebut tentunya hal itu akan turunnya image dari brand Honda.
"Ya semua itu bisa pengaruh (image turun), semua bisa. Jadi ya memang harus berfikir yang terbaik buat konsumen," kata dia.
Ada persiapan yang pastinya dibutuhkan oleh HPM untuk masuk ke segmen tersebut. Mengapa demikian, lanjut dia, masing-masing segmen memiliki market berbeda.
"Karena komersial ke passanger tidak gampang. Karena market konsumen beda, yang dateng biasanya supir. Ini yang datang ini. Nanti showroomnya bagaimana, ruang tunggu bagaimana, nah itu yang lebih detail lagi ya mungkin saat ini belum (pickup)," kata dia.
(pit)