Penjualan Otomotif Awal Tahun Terkatrol LCGC

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Rabu, 22 Mar 2017 07:55 WIB
LCGC jadi dewa penolong industri otomotif nasional. Di sisi lain sektor kendaraan industri belum memperlihatkan sinyal membaik meskipun positif di awal 2017.
Mobil murah alias LCGC diprediksi masih menjadi harapan industri otomotif di 2017. (Reuters/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penjualan kendaraan bermotor roda empat sangat terbantu oleh kehadiran low cost green car (LCGC) alias mobil penumpang murah. Kenaikan jumlah di segmen penumpang belum bisa jadi ukuran membaiknya perekonomian, meskipun jalan menuju stabilitas mulai terlihat.

Ekonom dari Universitas Indonesia Faisal Basri menilai periode 2007-2013 pertumbuhan penjualan otomotif sangat pesat, 23,6 persen rata-rata setahun. Salah satu penyebab penurunan penjualan otomotif selama 2014-2015 adalah kebijakan Bank Indonesia menaikkan LTV (loan-to-value ratio).

"Peningkatan penjualan otomotif terbantu oleh kenaikan tajam penjualan LCGC dan tipe 4X2 yang sebetulnya lebih banyak berfungsi sebagai kendaraan penumpang," kata Faisal yang dikutip dari laman resminya, Selasa (21/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, segmen sedan dan double cabin ibarat hidup sulit mati tak mau. Sedangkan kelas pick up dan truk terlihat mulai meningkat, meski penjualan tertinggi masih tertahan di 2013.

"Penyebab penurunan penjualan pick up dan truk antara lain adalah penurunan ekspor dan impor barang selama lima tahun berturut-turut (2012-2016). Namun di awal tahun ada peningkatan," jelasnya.

Kemerosotan kendaraan angkutan terkonfirmasi pula dari pola pertumbuhan produk domestik bruto. Sektor-sektor yang tumbuh pesat adalah sektor jasa, sedangkan sektor barang (pertanian, pertambangan, industri manufaktur) hampir selalu lebih rendah dari pertumbuhan PDB.

Sektor tradable ini hanya tumbuh sekitar separuh dari pertumbuhan sektor non-tradable (jasa).

"Ada tanda-tanda 2017 penjualan kendaraan komersial, termasuk pick up dan truk, berpotensi naik kembali sejalan dengan peningkatan ekspor yang cukup pesat selama dua bulan terakhir ini," ungkapnya. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER