Pabrik Cikarang, Langkah Mitsubishi Kuasai Asia Tenggara

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Jumat, 28 Apr 2017 05:21 WIB
Dengan tambahan 160 ribu unit per tahun dari pabrik di Cikarang, Mitsubishi kini memiliki tiga pabrik di ASEAN, dua di antaranya ada di Thailand dan Filipina.
Mobil tebaru Mitsubishi XM Concept akan dirakit secara lokal di pabrik baru mereka di Cikarang, Jawa Barat. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kembali mendirikan pabrik, menjadi bentuk perluasan bisnis industri otomotif dari Mitsubishi Motors di wilayah Asia Tenggara. Kali ini, pabrik didirikan di Indonesia, di Cikarang, Jawa Barat.

Ketua Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dan Renault-Nissan Alliance Carlos Ghosn mengatakan pembukaan pabrik tentu menjadi strategi tersendiri bagi Mitsubishi dalam pengembangan bisnis di skala ASEAN.

Selain Indonesia, di kawasan ASEAN Mitsubishi juga menjadikan dua negara lain yakni Thailand dan Filipina sebagai basis produksinya. Yang mana, pengembangan bisnis saat ini telah melibatkan Nissan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencana pengembangan didukung oleh Nissan yang sudah menguasai 34 persen saham grup otomotif pada 2016, saat MMC bergabung menjadi anggota aliansi global Renault-Nissan Alliance," kata Carlos di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (25/4).

Pabrik berkapasitas 160 ribu unit produksi per tahun itu akan difokuskan kepada, produk Sport Utility Vehicle (SUV) Mitsubishi, Pajero Sport dan Multi Purpose Vehicle (MPV) terbaru milik Mitsubishi XM Concept dan kendaraan niaga ringan Colt L300.

Bagi dia, mendirikan pabrik di Indonesia ialah keputusan terbaik. Ia percaya diri, selain berkembang di wilayah ASEAN, pabrik itu juga akan menjadi basis produksi serta menunjang pasar untuk kegiatan ekspor.

Menekan Biaya

Sementara, CEO MMC, Osamu Masuko berujar dalam bisnis manufaktur tentunya lebih baik memanfaatkan produksi lokal, ketimbang menjajakan produk ekspor, atau Completly Build Up (CBU).

Hal tersebut, dirasanya dapat bersaing dari sisi biaya. "Agar dapat bersaing dari sisi biaya. Produksi lokal adalah kuncinya," ujarnya.

Apalagi, setelah pihaknya menuai respon pasar yang terbilang baik untuk salah satu kendaraan penumpangnya, yakni Pajero Sport.

Pihaknya akan mengoptimalkan jumlah kapasitas produksi pabriknya. Jumlah produksi 160 ribu unit per tahun, adalah empat kali lipat jumlah produksi lokal dari Mitsubishi di Indonesia. Ia menargetkan kapasitas untuk pasar ASEAN lebih dari 600 ribu unit per tahun.

"Pabrik ini akan menjadi lokasi produksi terbesar kedua bagi kendaraan Mitsubishi Motors di wilayah ASEAN," ungkapnya.

Segmen Penumpang

Osuma menjabarkan, bila dilihat dari komposisi saat ini industri otomotif terbagi menjadi dua segmen, 20 persen untuk Light Commersial Vehicle (LCV) atau kendaraan komersial, dan 80 persen pada kendaraan penumpang.

Menurutnya, untuk segmen LCV, Mitsubishi telah memiliki peranan, di mana telah menjadi pemain terbesar kedua dengan pangsa pasar sebesar 27 persen. Tetapi, berbeda jika melihat pada kendaraan penumpang.

"Jajaran produk kami (kendaraan penumpang), hanya memungkinkan untuk berkompetisi di sebagian pasar saja," kata dia.

Oleh karenanya, dengan menambah jumlah untuk model terbaru MPV, diharapkannya memberi aura positif menambah 70 persen cakupan pasar. XM Concept disebut-sebut menjadi MPV terbaru Mitsubishi, dan rencananya perakitannya berlokasi di pabrik tersebut.

"Akan menjadi produk unik untuk kami tawarkan ke pasar," kata dia.

Osamu melanjutkan, tidak lupa saat ini pihaknya akan terus memperkuat jaringan pemasaran. Salah satu caranya yaitu memisahkan brand Mitsubishi Motors dengan Mitsubishi Fuso.

Terpisahnya dua brand itu dianggap dapat membantu Mitsubishi fokus untuk meningkatkan penjualan kendaraan penumpang, begitu juga konsumen di diler-dilernya atau retail.

"Kami juga akan memperluas jaringan penjualan, dari 90 menjadi lebih dari 140 outlet," kata Osamu. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER