Nissan-Mitsubishi Berbagi Teknologi di Cikarang

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2017 12:52 WIB
Kerjasama sejak tahun lalu antara Nissan-Mitsubishi akan diaplikasikan langsung di pabrik terbaru Mitsubishi yang diresmikan Presiden Jokowi, Selasa (25/4).
Pabrik Mitsubishi Motor yang baru saja diresmikan di Cikarang, (25/4) akan memproduksi 160 ribu unit kendaraan per tahun. (CNN Indonesia/Rayhand Purnama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kolaborasi produsen otomotif Mitsubishi bersama Nissan resmi dilakukan secara global. Kesepakatan keduanya, antara Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dengan Renault-Nissan Alliance sudah dimulai tahun lalu.

Mitsubishi sendiri mengakui, saat ini sahamnya sudah diakuisisi oleh Nissan sebesar 34 persen.

Melalui Ketua MMC dan Renault-Nissan Alliance, Carlos Ghosn mengatakan tentu ada berbagai keuntungan yang diperoleh paska keduanya sepakat bergabung. Keuntungan tidak hanya dirasakan oleh satu pihak, tetapi keduanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alasan Nissan atau Mitsubishi adalah ada manfaat yang mutual antara keduanya," kata Carlos di Cikarang, Jawa Barat, Selasa (24/4).

Pertama, ia menjelaskan, bahwa Mitsubishi dapat memperoleh teknologi yang tidak dimiliki, semisal pengembangan kendaraan berkonsep masa depan. Semua dapat dilakukan dengan biaya tidak terlalu tinggi. Tidak hanya bagi teknologi kepunyaan Nissan, begitu juga Mitsubishi.

"Untuk Mitsubishi adalah akses teknologi dan platform yang lebih banyak, dari yang dipunya. Contohnya Nissan-Renault, Mitsubishi bisa akses platform of the lines, teknologi dan berikan ke pasar dengan harga murah," kata dia.

Kemudian, soal perakitan kendaraan antar keduanya. Mereka juga bersepakat untuk menyatukan kegiatan logistik, yang mana dalam hal tersebut tentu membutuhkan penanamaman modal tidak sedikit.

"Ini membutuhkan penanaman modal besar. Jadi dengan kontrak bersama kami bisa sama-sama kompetitif," ujar dia.

Tidak lain, ia menuturkan, dengan masuknya Nissan dapat memberi efek kepada skala lebih besar. Selain itu model-pun akan lebih cepat menuju pasar, termasuk kepada keinginan Mitsubishi untuk berkembang lebih besar juga cepat. Tetapi tetap, diiringi oleh Nissan.

"Alasan Mitsubishi akses teknologi dan platform karena Mitsubishi ingin grow faster. Main objective adalah tentang Mitsubishi. Sangat masuk akal, kami bisa cross manufacture, Nissan ke Mitsubishi, Mitsubishi ke Nissan," ujarnya.

Sementara, efek kolaborasi tentu juga terasa di tanah air. Setelah sebelumnya merekrut pejabat dari MMC, Eiichi Koito sebagai Presiden Direktur Nissan Motor Indonesia (NMI). Basis produksi pabrik baru milik Mitsubishi, di Cikarang juga memiliki kewajiban merakit kendaraan kepunyaan Nissan di segmen Multi Purpose Vehicle (MPV).

Kapasitas pabrik Mitsubishi di Cikarang sendiri saat ini berkapasitas 160 ribu unit pertahun. Rinciannya, 80 ribu MPV Mitsubishi, 60 ribu Pajero Sport dan sisanya, kendaraan niaga L300.

CEO MMC, Osamu Masuko menjelaskan, memang belum ada rencana dalam waktu dekat untuk merakit MPV milik Nissan. Pabrik itu baru memulai perakitan Pajero Sport, sedangkan untuk MPV Mitsubishi diwacanakan pada September 2017.

Sampai kini belum diketahui, bagaimana bentuk dari MPV terbaru keluaran Nissan. Untuk Mitsubishi, tetap kepada XM Concept walau masih terlihat dalam versi konsep.

"Di masa depan bisa suplai MPV ini ke Nissan. Kapasitas 160 ribu akan ditingkatkan saat itu, bisa sampai 240 ribu," kata Osamu.

Full Merger

Lebih lanjut, Carlos memastikan, jika nantinya baik Mitsubishi maupun Nissan akan berada di bawah nakhodanya masing-masing. Ia yakin keduanya saling menguntungkan, sehingga tidak perlu menyatu secara penuh.

"Tidak boleh ada konflik dan harus menguntungkan semuanya. Kami sangat terlatih melakukan hubungan seperti ini.Mitsubishi masuk dan tidak diperlukan full merger," ujarnya.

Terpenting, bagi dia, ialah mendukung penuh rencana Mitsubishi. Menyatukan keduanya dalam satu kepemimpinan, sampai kini belum termasuk kepada rencana tersebut.

"Kami di sini ada hanya untuk sebagai menawarkan mitsubishi lebih sebagai platform, jadi untuk kompetitif. Penggabungan yang penuh tidak ada dalam rencana," ungkapnya.

"Kami tahu bagaimana caranya memanajemen ini dengan perusahaan berbeda. board berbeda, komite berbeda, tetapi membuat bagaimana sama-sama sukses," ujar Carlos menambahkan. (pit)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER