Jakarta, CNN Indonesia -- Wuling Confero S meluncur di Indonesia. Dengan segala fitur dan kecanggihannya, pabrikan asal China ini membanderol di bawah Rp200 juta. Dari hasil kajian CNNIndonesia.com, Confero S cukup masuk klasifikasi utama untuk sebuah keluarga dengan keinginan mempunyai Low Multi Purpose Vehicle (LMPV).
Dari segmen yang ditawarkan, pesaing kuat Wuling atas Confero S tentunya berasal dar pabrikan asal Jepang, Toyota Avanza. Mobil penumpang, dengan julukan 'mobil sejuta umat'.
Sebenarnya, di Indonesia sendiri masih ada kompetitor dari Jepang lainnya yang bermain dalam segmen sama, seperti Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, Nissan Grand Livina dan sebagainya. Namun, pamornya tidak pernah berhasil menyalip Avanza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data yang dikeluarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tahun lalu Toyota masih berada dipuncak klasmen untuk mobil disegmen LMPV. Toyota menyumbang penjualan terbanyak, dengan dominasi terbesar diberikan oleh Avanza yang terjual lebih dari 113 ribu unit.
Sementara dalam waktu empat bulan di 2017, Toyota masih bertengger dipuncak penjualan, yang mana secara keseluruhan berjumlah 373.221 unit kendaraan dari semua merk. Dominasi penjualan Toyota masih tetap kepada Avanza.
Tentu, tidak dapat dipungkiri berkompetisi di tanah air bagi industri otomotif Indonesia, tantangan terberat 'bermain' bersama Jepang. Kendaran dengan asal negeri matahari terbit itu kadung menancap di hati konsumen Indonesia.
Durasi 40 tahun membangun brand di Indonesia, brand Jepang sudah terlanjur memiliki nama besar saat ini. Dari kehadiran mobil diberbagai segmen, baik rendah, menengah hingga atas. Pelayanan paska pembelian secara menyeluruh, sampai harga jika si empunya kendaraan berniat ingin menjual.
Meski begitu Wuling tetap pada keinginannya melebarkan sayap di dalam negeri. Secara perlahan, Wuling perlahan mulai memperlihatkan kehadirannya, sampai terakhir mengungkapkan nama hingga spesifikasi Confero S. Tidak lupa, pabrik Wuling dengan investasi senilai $700 juta atau setara Rp9,3 triliun seluas 60 ribu hektar di kawasan Cikarang, Jawa Barat.
Pabrik itu sedianya akan menjadi pusat produksi Confero S. Dengan kapasitas 120 ribu unit, fokus perdana Wuling tetap kepada LMPV. Tidak ada jenis kendaraan lain, walau mereka sendiri mengakui memasarkan segmen lain tentu menggoda.
Sama seperti para calon kompetitornya, produsen asal negeri tirai bambu itu turut menyediakan layanan purna jual hingga asuransi kendaraan. Sedikitnya ada 50 diler yang ditargetkan rampung sampai penghujung 2017 diseluruh Indonesia.
Jika dibawa ke negara asalnya, tentu mobil ini alias Hongguan jelas sudah memiliki nama. Tahun lalu, LMPV keluaran Wuling laku sebanyak 650 ribu unit di China, jumlah tersebut belum ditambah dari penjualan di negara lain. Belum lagi dari riset sebuah konsultan otomotif, Hongguan masuk ke dalam lima mobil terlaris di dunia dalam tiga bulan pertama di 2016.
Tentunya, belum dapat dipastikan apakah tren positif dari berbagai negara akan LMPV Wuling dapat terbawa ke Indonesia. Apalagi, jika melihat sejarah kendaraan China di tanah air terutama roda dua, hanya berjalan sekitar dua tahun meski penjualan sempat meroket.
Wuling baru mulai merakit seluruh racikannya secara masal, sekira Juli tahun ini. Sedangkan debut pertamanya akan berlangsung pada kuartal ketiga atau lebih tepatnya dipenghujung tahun.
"Dia (Wuling) siap produksi bulan Juli. MPV kelas 1.200cc sama MPV kelas 1.500cc," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan.
Dari formula yang dituangkan Wuling kepada produk perdananya, terbilang cukup untuk mulai menggeser dominasi Jepang akan padatnya jalur Ibukota, meskipun tidak mudah.
Harga bersahabat, muatan banyak, memberi berbagai fitur ketimbang mobil sekelasnya hingga pelayanan paska pembelian, membuat Wuling tampak diperhitungkan sebagai next mobil sejuta umat. Ya seperti kata seorang kawan, 'ingin membeli brand atau sebuah mobil'.
(pit)