Jakarta, CNN Indonesia -- Mabes Polri sudah meminta kepada masyarakat meninggalkan angkutan roda dua untuk digunakan sebagai kendaraan mudik lebaran.
Merujuk dari data yang dikeluarkan oleh kepolisian, roda dua memberikan kontribusi terbesar dari jumlah kecelakaan yang terjadi pada mudik tahun lalu. Angkanya, terdapat 3000 kecelakaan selama mudik lebaran dengan total 558 korban jiwa. Sedangkan, 70 persen korban itu adalah pengguna sepeda motor.
Instruktur Utama Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, membenarkan bila memang sangat tidak dianjurkan bagi pemudik untuk pulang ke kampung halaman menggunakan sepeda motor. Mengingat, mayoritas motor yang digunakan memang tidak didesain untuk perjalanan jauh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena tahun lalu saja kecelakaan 80 persennya dari sepeda motor, dan intinya lebih berpeluang besar untuk kecelakaan," kata Jusri.
Namun jika benar terpaksa, kata dia, pemudik dapat menggunakan alternatif lain dengan memperpendek jarak tempuh. Caranya, pemudik dapat mengkombinasikan perjalanan dengan menitipkan angkutan mudik gratis yang dapat sekaligus mengangkut motor.
"Katakanlah mau ke Nganjuk, bisa titip sekalian motornya di sana. Lalu turun misalnya di Solo, nah dari Solo ke Nganjuk tentu tidak terlalu jauh, ketimbang dari Jakarta ke Nganjuk," ujarnya.
Kemudian, bagi pemudik sebaiknya sejak awal tidak membawa penumpah lebih dari satu. Selain berbahaya, hal tersebut akan membuat si pemudik diberhentikan oleh kepolisian dan diminta menurunkan jumlah penumpang sesuai ketetapan.
"Waktu tentu akan terganggu karena terpisah. Karena polisi disetiap daerah akan melakukan hal serupa, tidak menilang tapi anak istri disuruh naik angkutan umum," kata dia.
Jusri juga mengingatkan, agar pemudik memperhatikan jumlah barang bawaan yang dibawa. Maksimal, berat barang yang dibawa tidak lebih dari 15 kilogram dan dimensinya, tidak mengganggu untuk berkendara atau sebatas dua sisi handle sepeda motor.
"Ingat juga rute favorit akan pada kendaraan, besar atau kecil. Lalu kalau sudah terasa letih, langsung berhenti untuk istirahat, kan banyak posko dari merek sepeda motor, selain bisa cek kendaraan juga buat istirahat," kata Jusri.
Terpisah, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa, berujar sumber kecelakaan pengendara motor beragam, mulai dari mengantuk, kondisi mesin kendaraan, hingga muatan yang dibawa oleh pengendara sepeda motor.
"Kontributor pelaku maupun korban itu 70 persen dari sepeda motor. Jadi harus mengeliminir hal itu," ujarnya.
Meski melarang, ia mengklaim, Kepolisian akan tetap mengantisipasi keselamatan pemudik yang menggunakan sepeda motor dengan menyediakan tempat istirahat bekerja sama dengan Jasa Raharja.
"Kami mendirikan posko ada 30 pos. Paling kami imbau mereka istirahat," ujarnya.
Sementara, Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiawan mengatakan, pengendara sepeda motor yang melintasi jalur arteri Pantura diimbau untuk berhati-hati. Pasalnya di sepanjang jalan itu terdapat tambalan jalan yang berlubang.
"Kami imbau perlu berhati-hati karena ada tambalan. Biasanya tambalan tidak smooth," ujar Arie.
Sedangkan, Menteri Perhubungan Budi Karya, juga berharap masyarakat memanfaatkan fasilitas mudik gratis dengan menggunakan bus yang disediakan oleh sejumlah pihak. Hal itu untuk meminimalisir angka kecelakaan.
Tak hanya itu, ia menuturkan, pihaknya juga telah menyediakan enam tambahan rangkaian kereta untuk menampung pemudik yang beralih atau tidak kebagian kendaraan untuk mudik. "Kereta api kami ada enam rangkaian," ujarnya.
(pit)