GIIAS 2017, Wapres Ingin Perluas Pasar Mancanegara

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Minggu, 13 Agu 2017 12:33 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla, memasang target khusus selama GIIAS 2017.
Selain penjualan domestik, Wapres JK juga ingin menargetkan untuk ekspor. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla, memasang target khusus selama diselenggarakannya ajang pamer otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017. Selain penjualan domestik, ia juga ingin menargetkan untuk ekspor.

"Menaikkan penjualan termasuk ekspor. Kami harapkan ekspor tahun ini, ya 20 persen naik," kata Kalla di kawasan BSD, Tangerang, Jum'at (11/8).

Ia mengungkapkan, sebelum dimulainya GIIAS tahun ini pasar kendaraan sudah terbilang baik. Angka penjualan meningkat, walau secara persentase naik hanya sebesar 0,3 persen. Bagi Kalla, naiknya penjualan lantaran munculnya model baru dari para produsen.

"Yang menaikan itu karena ada model baru," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata dia, setiap tahunnya gelontoran investasi dari industri otomotif selalu meningkat jumlahnya. Selama 2016 saja, angkanya bertambah hingga mencapai Rp16 triliyun.

Menariknya, menurut Kalla, di Indonesia terdapat juga persaingan antar produsen otomotif antar negara. Sehingga, persaingan tersebut tentu berdampak baik bagi konsumen.

"Akan bersaing hingga tingkat ke pelosok. Kami tahu mobil butuh produksi, butuh after sales service yang luas sehingga memperluas jaringan-jaringan yang tentu mengembangkan ekonomi di daerah. Itu harapan kami," ujarnya.

Ekspor

Mengenai target ekspor kendaraan roda empat, Kalla berujar, pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur pendukung, yang mana akan dibangun di wilayah Patimban, Jawa Barat.

Pelabuhan terminal untuk kegiatan ekspor serta impor kendaraan itu diwacanakan lebih besar dari yang sudah ada dan terletak di Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

"Kami sudah menyiapkan di terminal Tanjung Priok dan di Patimban akan lebih besar. Infrastruktur pemerintah siapkan lebih dulu sehingga jika ekspor mobil ditingkatkan, tidak jadi masalah," kata dia.

Dengan begitu, semua rencana serta target akan industri otomotif dirasanya dapat lebih efektif dan efisien. Ia berjanji, pemerintah bakal selalu mengikuti perkembangan industri.

"Sehingga bagaiman industri bisa bersaing, efisien dan bisa memperluas pasar dalam negeri dan luar negeri. Itu harapan kami," kata Kalla.

Sementara, Kementerian Perindustrian menargetkan nilai ekspor mobil 2017 dapat tumbuh sekitar 10 persen. Untuk merealisasikan target itu, Kemenperin merasa perlu meningkatkan penelitian dan pengembangan produk dalam penguatan inovasi, serta daya saing sekaligus memenuhi selera konsumen global.

Ia menyebutkan, saat ini, produksi nasional kendaraan roda empat mencapai 1,1 juta unit per tahun dengan jumlah ekspor sebanyak 200 ribu unit per tahun. Adapun target produksi nasional kendaraan roda empat pada 2020 mencapai 2,5 juta unit.

Kendaraan produksi dalam negeri masih didominasi varian Multi Purpose Vehicle (MPV), Sport Utility Vehicle (SUV), dan Low Cost Green Car (LCGC). (eks/eks)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER