Jakarta, CNN Indonesia -- Fisik kendaraan tidak melulu menjadi bagian terpenting saat seseorang berniat membeli sepeda motor bekas pakai.
Penjual motor bekas Kayna Motor, Abdillah menuturkan saat ini kesan pertama yang menarik perhatian calon pembeli awam ialah saat suara motor dalam kondisi baik.
"Orang awam kalau beli motor pasti pas sudah dengar suaranya tidak enak, pasti langsung malas (membeli)," kata Abdillah di bilangan Condet, Jakarta Timur.
Ia mengungkapkan salah satu alasan utamanya lantaran orang awam biasanya langsung memberi kesimpulan mengenai bagus atau tidaknya kondisi motor murni dari suara mesin atau knalpot yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa-bisa malah tidak diambil (kalau suaranya tidak bagus), karena mending cari yang bagus sekalian (modelnya)," ujarnya.
Lagipula, menurutnya, jika mesin motor bermasalah maka bisa memengaruhi harga jualnya. Ia mengungkapkan mesin motor yang bermasalah akan dihargai lebih rendah hingga bisa mencapai 3 juta rupiah dari harga pasaran.
"Misal contoh Yamaha Vixion tahun 2013, sama tahunnya kalau lihat mesin kurang bagus, bisa beda harga dua sampai tiga juta," ucapnya.
"(Bagian mesin sering bermasalah) ya Seher, lalu udah pada pecah, kemudian karet kadang sudah kendur sehingga bisa pengaruhi suara juga," kata dia.
Kedua faktor itu menurutnya menjadi berbeda jika pembeli merupakan orang yang berpengalaman. Meski mengetahui kondisi kendaraan kurang fit, pembeli dapat mengetahui jenis kerusakan hanya melalui suara dan memperhitungkan biaya perbaikan.
"Kecuali mereka orang yang ngerti, jadi tidak takut duluan (untuk membeli kendaraan yang kondisinya kurang fit). Pertama mesin, kalau bagian yang lain gampang seperti mika, spidometer tidak jalan atau sedikit itu biasa dan gampang karena harganya murah dan relatif hal kecil," kata dia.
Lebih lanjut, ia berujar, biasanya konsumen juga tidak akan membeli motor bekas modifikasi. Alasannya tak lain karena biaya yang dihabiskan untuk mengembalikan ke bentuk normal tinggi, disamping pertimbangan lain sebelum motor dipajang untuk dipasarkan.
"Karena konsumen tidak ada yang suka. Pasti akan kami kembalikan ke bentuk normal, karena minatnya kurang," kata Abdillah.
(evn)