Jakarta, CNN Indonesia -- Saat banjir, sebagian pengendara roda dua lebih memilih menerobos genangan air karena tidak ingin memutar ke jalan lebih jauh. Padahal, tindakan ini mengandung risiko bisa membuat mesin motor mendadak mati. Terutama jika genangan yang dilalui terlalu dalam.
Meski demikian, Kepala Bengkel Yamaha Victory Ferdiansyah mengatakan jangan terlalu khawatir bila pengguna mengalami hal itu. Tingkat kerusakan tergantung dari kapasitas air yang masuk melalui saluran pembuangan, atau biasa disebut knalpot.
"Lihat dari kapasitas airnya. Kalau memang tidak banyak masuk air ke knalpot, dengan cara motor dinyalakan lagi, lalu digas maka air akan keluar," kata Ferdi kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (20/10).
"Karena di knalpot itu juga ada lubang kecil buat pembuangan air saat kemasukan air," ujarnya menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia berujar, berbeda bila air yang masuk dalam jumlah besar. Dikhawatirkan air akan mengalir sampai ke ruang mesin dan tercampur oli sehingga merusak komponen di dalamnya.
"Bisa terjadi mesin kemasukan air. Kalau didiamkan berlarut-larut, tentu akan rusak mesinnya," kata dia.
Selain itu ia menjelaskan, air juga dapat masuk melalui bagian lain di dalam kendaraan. Misalnya, pada skuter matik masuk ke CVT dan bebek ke dalam cangklong busi.
"Untuk motor
sport jarang biasanya. Karena kan tinggi," ungkapnya.
Namun, Ferdi mengungkapkan, tidak perlu khawatir bila air masuk ke dalam CVT maupun cangklong busi. Terdapat selang pada CVT yang berguna untuk menguras air, sementara pengguna motor bebek bisa mencabut cangklong busi dan mengeringkannya.
"Nah (cara) itu aman dan motor dipastikan sudah bisa menyala lagi kok," ujar Ferdi.
(eks)