Jakarta, CNN Indonesia -- Jangan menunggu kendaraan kita rusak lebih dulu saat terkena abu vulkanik. Ada beberapa cara untuk mengamankan kendaraan, baik saat sudah terkena abu vulkanik maupun untuk sekadar mencegahnya.
General Repair Service Manager Toyota Astra Motor (TAM) Iwan Abdurahman, menyarankan hal pertama yang harus dilakukan pemilik kendaraan yakni secepatnya membersihkan kendaraan dengan cara mencucinya. Caranya yakni dengan menggunakan lap dan air.
"Jadi, sebisa mungkin diminimalisir terkena abu tersebut. Segera cuci bersih," kata Iwan kepada
CNNIndonesia.com.
Abu vulkanik yang terbentuk dari material berupa potongan batu berukuran kecil, mineral, dan debu vulkanik berbahaya bagi mesin dan bodi kendaraan. Abu vulkanik berukuran sekitar 2mm atau sekitar 0,8 inci, atau partikelnya terasa seperti pasir dengan tekstur yang kasar dan tajam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan tekstur yang tajam, ia menyarankan pemilik kendaraan langsung mengguyurkan air ke seluruh bagian mobil dengan air. Hal itu bertujuan untuk mencegah munculnya goresan pada bagian bodi kendaraan.
"Kalau debu langsung dilap, bisa bikin baret eksterior kendaraan
(bodi, kaca dan lainnya)," kata dia.
Selain bagian luar, menurutnya, komponen mesin juga perlu diperhatikan. Artinya, pemilik harus menjaga kebersihan area seperti
drive belt (tali kipas),
idle bearing, rem, kisi-kisi radiator dan kondensor AC.
"Pembersihan saringan udara harus lebih sering, dan ganti jika kondisi nya sudah jelek (bolong atau tertutup penuh debu). Untuk meminimalisir debu masuk ke ruang bakar dan bikin baret dinding silinder mesin," ungkapnya.
Tidak lupa, Ia mengingatkan, untuk melakukan hal yang sama pada bagian kolong mobil, di antaranya casis, knalpot, kaki-kaki dan sebagainya.
Ia menambahkan, bila mobil diparkir di halaman terbuka, apalagi dengan waktu yang lama. Pemilik diwajibkan untuk menyiapkan sarung penutup mobil, untuk menghindari abu tersebut.
Cara itu untuk meminimalisir efek buruk dari material abu vulkanik.
(mik)