Menikmati 'Goyangan' Wuling Cortez

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Senin, 05 Mar 2018 17:52 WIB
Wuling Cortez cocok untuk pemilik low MPV seperti Avanza, Ertiga, Xpander yang ingin mendambakan kabin interior lebih lega.
Wuling Cortez diuji coba dari Semarang-Solo-Magelang. (Dok. Wuling Motors Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat pertama kali kemunculannya di Indonesia, Wuling Cortez cukup menyita perhatian konsumen karena berbanderol 'murah'.

Cortez menawarkan profil berbodi besar layaknya Toyota Innova. Kalau dilihat dari desainnya, Cortez asal China dirakit di Cikarang, Jawa Barat mencoba melawan MPV asal Jepang, Innova. Namun dari segi harga, mobil dijual Rp218 juta sampai Rp264 juta on-the-road Jakarta itu cocok untuk pemilik low MPV seperti Avanza, Ertiga, Xpander yang ingin mendambakan kabin interior lebih lega.
interior Wuling Cortezinterior Wuling Cortez (Foto: CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
Sementara fitur yang ditawarkan cukup menarik, dan ini yang menjadi fokus utama kelahiran Cortez di dalam negeri. Ini yang dimanfaatkan CNNIndonesia.com untuk membuktikan keandalan Cortez tipe teratas dalam sesi test drive bersama Wuling Cortez di tiga kota di Jawa Tengah pada pekan lalu.

Di awal perjalanan, saya memilih untuk tidak duduk di balik kemudi, tapi pilihan pertama pada kursi baris ketiga. Dengan tinggi badan 184 sentimeter, awalnya saya merasa pesimis mendapatkan kenyamanan duduk di kursi baris ketiga Cortez. Reaksi pertama saat itu yaitu sempit dan bikin pegel duduk di belakang saat menempuh perjalanan jarak jauh. Kondisi ini juga yang dikeluhkan penumpang lain.
Setelah lebih dari satu jam menempuh perjalanan, akhirnya mulai terjawab. Ternyata desain kursi paling belakang terasa nyaman, asalkan sandaran punggung kursi baris kedua tidak dimundurkan. Dalam kondisi itu, kedua lutut tidak terimpit. Kursinya sudah didesain dengan sandaran kepala yang posisi telah didesain untuk konsumen dalam negeri. Cukup lama saya menikmati duduk di baris ketiga mobil ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya kita tidak perlu khawatir berkeringat, sebab tersedia blower ac untuk penumpang paling belakang yang posisinya di atap. Namun desainnya memiliki kekurangan karena tepat berada di atas kepala. Artinya ruang kepala yang tersedia minim atau cuma dua jari tangan. Saran saya arahkan blower ac ke arah kanan atau kiri supaya tidak 'nyemprot' ke muka.
Wuling Cortez diuji coba oleh jurnalis otomotif nasionalWuling Cortez diuji coba oleh jurnalis otomotif nasional Foto: Dok. Wuling
Terlepas dari itu Wuling Cortez telah tersedia USB port yang diletakkan di sebelah kiri. Boleh dibilang hal kecil, namun memiliki fungsi cukup besar mengingat kian maraknya pengguna gadget saat ini. Penumpang pun tidak perlu tarik kabel dari depan untuk mengisi daya baterai peranti elektronik.

Saya pun beranjak ke kursi baris kedua di mana tersedia model captain seat. Kursi model ini menambah mewah Cortez di kelasnya, sementara Innova juga menyediakan model kursi terpisah tersebut, hanya harganya mungkin relatif tinggi.
Saat berada di kursi yang dibalut kulit berkualitas terasa seperti tak berada di mobil lansiran China yang harganya mencapai Rp250 juta. Jika menghilangkan merek Wuling, saya seperti menumpangi mobil dengan standar QC (quality control) mobil-mobil Jepang. Para insiyur asal China sangat pandai meracik mobil keluarga ini untuk mengejar kata nyaman di bagian interior.

Kelebihan lain dari Cortez adalah dimensi panjang 4.780 mm, lebar 1.816 mm, tinggi 1.755 mm dan jarak sumbu roda 2.750 mm. Dimensinya tak jauh berbeda dari Innova yang memiliki panjang 4.735 mm, lebar 1.830 mm, tinggi 1.795 mm dan jarak sumbu roda 2.750 mm. Dengan spesifikasi tersebut, tak sulit bagi desainer menciptakan suasana ruang yang terkesan lega dan besar berikut fitur-fitur yang fungsional.
Wuling CortezWuling Cortez menyediakan kursi tiga baris. (Foto: CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
Perjalanan siang hari itu terus berlanjut, saya merasa tak terganggu dengan kondisi kabin yang senyap. Hal ini memang dapat dimaklumi karena Cortez didesain untuk keluarga muda yang memiliki kocek terbatas. Tak salah jika Wuling menyasar mereka sebagai target utama.

Wajar jika saya acungi kedua jempol pada produk asal China ini. Kabin Cortez terbilang sulit untuk disusupi suara dari luar. Dengan memejamkan mata, mungkin saya sedikit lupa bahwa tengah bersandar di MPV 'murah meriah'.
Cortez sering terjadi gejala limbung

Cortez menyuguhkan sasis monokok dan sistem penggerak depan guna menambah faktor kenyamanan mobil ini. Dan limbung adalah salah satu masalah yang paling umum dan juga paling terasa ketika Cortez diajak bermanuver maupun berbelok tajam dalam kecepatan agak tinggi.

Bukan hanya pendapat pribadi. Tiga rekan satu mobil yang bergabung dalam acara uji coba juga merasakan hal yang sama, sampai terasa mual akibat 'goyangan' Cortez.

"Berasa banget limbung ya, suspensi juga empuk banget. Jalannya biasa aja, tapi mobilnya goyang mulu," ucap seorang rekan dalam perjalanan.
Wuling Cortez melintasi jalan tol Semarang-SoloWuling Cortez melintasi jalan tol Semarang-Solo Foto: Dok. Wuling
Jika melihat struktur suspensi depan, yaitu mcpherson strut coil spring dan belakang coil spring, semi independent harusnya sudah cukup bisa meredam gejala goyang.

Kemampuan dalam menopang beban suspensi tipe itu sudah cukup diakui untuk mobil berdaya angkut 7 penumpang. Namun mungkin komponen coil spring-nya tidak sesuai sehingga tak sanggup menopang bobot Cortez. Umumnya limbung kian parah jika kondisi tekanan angin ban yang tidak sesuai. Ini yang harus diantisipasi pemilik MPV bertubuh besar dengan ground clearance cukup tinggi.
Biasanya mobil yang terasa gejala limbung, suspensinya akan terasa empuk. Dan inilah yang saya rasakan pada Cortez ketika melibas jalan bergelombang dan rusak. Nyaman sekali. Saya pun sempat berpikir Wuling seperti melupakan satu masalah demi mengamankan satu masalah.

Seharusnya desainer Wuling bisa memadukan dua faktor ini agar mobil terasa mantap di segala kondisi jalan, yaitu menekan gejala limbung dan suspensi empuk di jalan tidak mulus.

Meski begitu, kekecewaan atas limbungnya Cortez cukup tergantikan dengan kualitas sistem hiburan. Suara yang dihasilkan speaker cukup jernih dan detail kala memutar lagu kesukaan. Fitur sunroof juga memberi nilai tambah pada mobil keluarga ini. Cukup satu kali menekan tombol yang terletak di dekat kaca tengah, sunroof langsung terbuka lebar. (mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER