Jakarta, CNN Indonesia -- Fisikawan asal Inggris Stephen Hawking meninggal di usia 76 tahun. Kepergian ilmuwan kelahiran Oxford itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat dekatnya.
Di masa hidupnya, Hawking kerap melontarkan ucapan kontroversial di sejumlah bidang, salah satunya dunia otomotif yang menuding bahwa teknologi mobil otonom akan binasakan peradaban manusia.
Padahal teknologi mobil otonom yang tersimpan
artificial intelligence (AI) dibuat guna mengurangi angka kecelakaan di jalan raya.
Terlepas dari itu, ternyata Hawking dekat dengan dunia otomotif. Hawking suka menjadi penumpang Aston Martin DB 2/4 Mark II lansiran 1956 milik tetangganya, Profesor Madrell pada era 1970.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Madrell yang setiap hari bersedia mengantar Hawking itu gemar memacu mobil tersebut hingga kecepatan 100 mph atau 160 km per jam di jalanan Inggris.
Dilansir
Jalopnik.com, Rabu (14/3), Madrell -diwariskan mobil Aston Martin DB oleh ayahnya-, bercerita jika Hawking selalu mengumbar senyum ketika berada di kursi penumpang mobil Inggris bermesin 2.900cc yang menyemburkan tenaga 165 hp tersebut.
Hawking dijelaskan Madrell sangat menikmati perjalanan menggunakan mobil produksi terbatas itu.
Aston Martin DB 2/4 Mark II merupakan mobil
hatchback konfigurasi kursi 2+2 dengan atap bisa buka-tutup secara manual. Produksi mobil tersebut terbagi dalam dua pilihan mesin yaitu 2.600 cc dan 2.900 cc.
(mik)