Jakarta, CNN Indonesia -- Mudik menggunakan sepeda motor sebenarnya tidak disarankan karena risiko terjadi kecelakaan di jalan raya lebih tinggi. Namun pemerintah tidak bisa memaksa jika ada sejumlah pemudik pilih menggunakan kendaraan roda karena ongkos yang jauh lebih murah.
Jika tidak ada pilihan sebaiknya mudik pakai sepeda motor tak disarankan untuk perjalanan jarak jauh, apalagi jika membawa serta keluarga. Misalnya jarak tempuh maksimal 100 kilometer.
Jika ingin melanjutkan perjalanan sebaiknya pikir dua sampai tiga kali karena menyangkut daya tahan tubuh. Dan idealnya hanya pengendara dan satu penumpang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pemudik menggunakan sepeda motor agar tetap nyaman di jalan perlu perhatian beberapa hal yang perlu dicek pada kuda besi menjalakan aktivitas mudik Lebaran 2018. Berikut 5 saran dari PT Astra Honda Motor (AHM):
1. BanPerhatikan kondisi kembang ban motor dalam keadaan tidak haus atau 'botak' sehingga dapat memiliki cengkraman yang optimal saat pengereman, terutama dalam kondisi hujan. Pastikan batas maksimal ban masih aman dengan ketebalan pola tapak ban yang masih dapat digunakan.
"Untuk lebih aman, gantilah ban sebelum melewati batas maksimal ban motor," ujar Endro Sutarno selaku
Technical Training AHM. Agar lebih mudah, gunakankan Tread sebagai indakator tingkat kehausan ban yang terletak di tengah ulir ban. Posisi
Tread dapat dilihat dari segitiga
Tread Wear Indicator (TWI) yang biasanya terdapat di sisi dinding ban.
Selain itu, gunakanlah ukuran ban yang sesuai standar pabrikan serta pastikan tekanan angin sesuai dengan standar yang tertera pada sepeda motor. Ukuran standar tekanan ban dapat dilihat pada dek motor untuk motor jenis skutik. Sementara pada motor jenis sport dan bebek ukuran tertera pada
swing arm.
2. Sistem remPerhatikan tingkat keausan kampas rem. Hal ini dapat dilihat dengan ciri minimal ketebalan kurang dari 2 milimeter. Pastikan juga minyak rem dalam kondisi sesuai batas ukur terutama yang sudah memiliki jangka waktu lebih dari dua tahun.
"Jika tuas rem terlalu keras atau terlalu dalam, segera melakukan perbaikan ke bengkel terdekat," lanjut Endro.
Bagi motor pemudik yang masih menggunakan sistem pengereman tromol, periksalah tromol dalam kondisi baik. Jika indikator panah yang terdapat pada tuas tromol sudah bertemu, lakukanlah penggantian sehingga tidak terjadi gesekan antara kampas rem dan tromol roda.
3. Tuas gas dan koplingPada bagian sistem tuas gas, kondisi yang baik dapat diuji coba dengan cara berikut. Pertama, putar gas hingga mentok lalu lepas. Jika tuas gas kembali dengan cepat atau tidak ada hambatan, berarti kondisi gas dalam kondisi baik. Namun jika tuas gas kembali dengan lambat, bisa diakibatkan pengkaratan pada tuas gas dan harus cepat lakukan perbaikan ke bengkel.
Pada motor tipe sport, pastikan kabel kopling dalam kondisi baik. Jika tuas kopling terasa keras, lakukan penggantian dikarenakan kemungkinan tali kopling dalam kondisi berkarat. Jika terlalu lama dibiarkan dapat menyebakan putusnya tali kopling.
"Untuk mendapatkan kenyamanan saat berkendara dengan tarikan yang optimal, kondisikan jarak main bebas tuas gas yakni 2 sampai 6 milimeter. Sedangkan main bebas tuas kopling disetel pada 10 sampai 20 milimeter," ujar Endro.
4. KelistrikanPastikan kondisi lampu depan, lampu belakang serta lampu sein dalam kondisi menyala. Atur arah lampu depan, utamakan arah lampu mengarah ke sisi jalana dan jangan terlalu naik agar tidak mengganggu pengguna kendaraan dari arah yang berlawanan. Periksa fungsi amper bensin atau indikator bensin tepat dalam memberikan informasi isi dari tangki bensin.
Cek tegangan baterai. Tegangan yang kurang dari 12,4 volt perlu dilakukan pengisian daya atau lalukan penggantian jika baterai tidak dapat dilakukan pengisian daya ulang.
5. Sistem gerakUntuk sepeda motor yang menggunakan rantai sebagai sistem penggerak, waspadai kondisi aus pada bagian rantai ini. Lakukan perawatan berkala dengan melumasi
chain lub yang direkomendasikan atau dapat menggunakan oli dengan SAE 80/90.
Untuk mendapatkan kenyamanan, atur jarak main bebas atau kekenduran rantai yang tertera pada aturan yang terdapat pada
swing arm. Bagi pemudik yang sering lewati kondisi jalan yang berdebu maupun kondisi rantai tidak dapat disetel kembali, wajib dilakukan penggantian rantai.
Bagi pengguna sepeda motor dengan jenis skutik pastikan belt CVT dalam tidak mengalami getas atau haus. Jika mengalami keausan, lakukanlah penggantian di bengkel terpercaya. Prosedur penggantian harus dilakukan jika motor sudah memasuki 24.000 kilometer dan lakukan pengecekan setiap 8.000 kilometer sekali.
(mik)