Jaksa Jerman Selidiki Dugaan Penggelapan Pajak Mantan Bos VW

AFP | CNN Indonesia
Senin, 30 Jul 2018 10:50 WIB
Mantan bos Volkswagen Martin Winterkorn disebut mentransfer sekitar 10 juta euro atau sekitar Rp167 miliar ke rekening bank Swiss selama 2016 dan 2017.
Mantan Kepala Eksekutif Volkswagen Martin Winterkorn diduga melakukan penggelapan pajak. (REUTERS/Tiksa Negeri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Kepala Eksekutif Volkswagen (VW) Martin Winterkorn menghadapi tuduhan terkait dengan dugaan penggelapan pajak. Otoritas Jerman sedang menyelidiki Winterkorn karena ada kecurigaan bahwa dia menggelapkan pajak dalam beberapa tahun terakhir.

Kabar ini muncul pertama kali dalam surat kabar Jerman, Bild am Sonntag. Berdasarkan dokumentasi investigasi dilansir AFP, surat kabar tersebut memberitakan bahwa Winterkorn mentransfer sekitar 10 juta euro atau sekitar Rp167 miliar ke rekening bank Swiss selama 2016 dan 2017.
Pengacara Winterkorn, Felix Doerr, membantah pemberitaan Bild am Sonntag yang dinilai tidak benar. Dan sebaliknya Ia menyatakan "keputusan pribadi Winterkorn adalah bagaimana dan oleh siapa dia ingin mengelola asetnya."

Menurut laporan itu, Winterkorn telah mentransfer sejumlah uang ke rekening penasihat pajak. Dari rekening berbeda, dana tersebut dikirim ke rekening sebuah bank di Swiss yang disebut-sebut atas nama istri Winterkorn.
Kabar lain menyebutkan, Jaksa menduga Winterkorn sudah mempersiapkan rekening pribadi atas nama istrinya di bank Swiss jika terbukti bersalah atas kasus dieselgate yang menimpan Volkswagen Group.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga saat ini otoritas Jerman masih menyelidiki kasus dugaan penggelapan pajak dilakukan Winterkorn.

Kasus skandal emisi VW Group pertama kali terbongkar pada tahun 2015 uji emisi di Amerika Serikat. Setelah itu direksi perusahaan menggelar pertemuan. CEO VW, Martin Winterkorn langsung mengundurkan diri dalam pertemuan itu. Sebab perusahaan diperkirakan memanipulasi data emisi untuk 11 juta kendaraan di seluruh dunia. (mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER