Penjualan Mobil Ford di Indonesia Tertunda
Febri Ardani | CNN Indonesia
Selasa, 31 Jul 2018 09:03 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Usaha PT Mitra Bisnis (RMA Indonesia) meningkatkan level bisnis dari pemegang purna jual menjadi distributor mobil-mobil Ford nampaknya masih butuh waktu. Hingga Juli, belum ada kabar mobil-mobil Ford dijual lagi di dalam negeri.
Pada Januari lalu, RMA Indonesia diketahui ingin mulai menjual mobil Ford. Informasi itu tersebar dari unggahan salah satu mantan dealer Ford di Pekanbaru yang memasang spanduk bertuliskan "Ready to delivery July 2018".
RMA Indonesia pernah mengonfirmasi mobil Ford akan dijual lagi, namun disebutkan masih menunggu keputusan resmi dari Ford Motor Company. Salah satu perusahaan mantan dealer Ford, Auto Kencana (AK) Group, sudah menyatakan sedang mempersiapkan diri untuk kembali menjual mobil Ford.
Rencananya, model Ford pertama yang bakal dijual lagi di Indonesia adalah pikap Ranger untuk konsumen pembeli borongan (fleet). RMA Indonesia bakal memakai strategi "gerilya" dengan Ranger sebagai pasukan terdepan, sebab cara itu dinilai paling pas mengembalikan kepercayaan masyarakat atas merek Ford.
Kendati sepertinya sudah jelas, hingga akhir Juli ini belum terpantau ada aktivitas penjualan ritel Ford. Pihak RMA Indonesia yang dikonfirmasi mengindikasikan masih ada hal yang belum terselesaikan dan butuh waktu sampai semuanya siap.
"Sampai sekarang belum ada konfirmasi karena masih dalam proses," jawab Yanto Mardianto, Senior Manajer Pemasaran dan Penjualan RMA Indonesia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (31/7).
Dalam kesempatan terpisah, Presiden Direktur AK Group Andee Yoestong menjelaskan dari hasil perbincangan yang sudah dilakukan dengan pihak RMA Indonesia, penjualan mobil Ford dikatakan bakal terjadi pada Oktober.
"Setahu saya mereka (RMA) bilang Oktober. Saya belum lama ketemu mereka, beberapa pekan lalu waktu ada acara test drive. Targetnya produksi 2018, dapatnya Oktober," ujar Andee.
Saat masih menjual mobil Ford, AK Group punya 10 dealer Ford yang kemudian telah dialihkan ke bisnis lain. AK Group pernah menjelaskan sudah menyiapkan dua dealer untuk kembali menjual Ford pada tahun ini.
Cerita sebelumnya, pada Januari 2016, tanpa aba-aba, pemegang merek Ford di dalam negeri, Ford Motor Indonesia, memutuskan menghentikan operasi bisnisnya. Keinginan itu sempat mendapat perlawanan keras dari konsumen yang mengajukan gugatan hukum.
Ditambah lagi, konsorsium perusahaan dealer Ford, termasuk AK Group, ikut mengajukan gugatan hukum. Tuntutan dari konsorsium yang menaungi total 31 dealer Ford itu sebesar Rp1 triliun.
FMI akhirnya tetap mengepak koper dan pergi dari Indonesia, namun menyerahkan tugas menjaga purna jual kepada RMA Indonesia. Proses hukum dari konsumen dan konsorsium dealer terhenti. (mik)
Pada Januari lalu, RMA Indonesia diketahui ingin mulai menjual mobil Ford. Informasi itu tersebar dari unggahan salah satu mantan dealer Ford di Pekanbaru yang memasang spanduk bertuliskan "Ready to delivery July 2018".
RMA Indonesia pernah mengonfirmasi mobil Ford akan dijual lagi, namun disebutkan masih menunggu keputusan resmi dari Ford Motor Company. Salah satu perusahaan mantan dealer Ford, Auto Kencana (AK) Group, sudah menyatakan sedang mempersiapkan diri untuk kembali menjual mobil Ford.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sekarang belum ada konfirmasi karena masih dalam proses," jawab Yanto Mardianto, Senior Manajer Pemasaran dan Penjualan RMA Indonesia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (31/7).
Dalam kesempatan terpisah, Presiden Direktur AK Group Andee Yoestong menjelaskan dari hasil perbincangan yang sudah dilakukan dengan pihak RMA Indonesia, penjualan mobil Ford dikatakan bakal terjadi pada Oktober.
"Setahu saya mereka (RMA) bilang Oktober. Saya belum lama ketemu mereka, beberapa pekan lalu waktu ada acara test drive. Targetnya produksi 2018, dapatnya Oktober," ujar Andee.
Cerita sebelumnya, pada Januari 2016, tanpa aba-aba, pemegang merek Ford di dalam negeri, Ford Motor Indonesia, memutuskan menghentikan operasi bisnisnya. Keinginan itu sempat mendapat perlawanan keras dari konsumen yang mengajukan gugatan hukum.
Ditambah lagi, konsorsium perusahaan dealer Ford, termasuk AK Group, ikut mengajukan gugatan hukum. Tuntutan dari konsorsium yang menaungi total 31 dealer Ford itu sebesar Rp1 triliun.
FMI akhirnya tetap mengepak koper dan pergi dari Indonesia, namun menyerahkan tugas menjaga purna jual kepada RMA Indonesia. Proses hukum dari konsumen dan konsorsium dealer terhenti. (mik)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK