Jakarta, CNN Indonesia -- Pengadilan
Thailand pada Jumat (21/9) memutuskan
Ford Motor Company membayar ganti rugi kepada 291 konsumen dengan nilai total US$720 ribu (sekitar Rp10,7 miliar) karena telah menjual mobil dengan transmisi yang bermasalah.
Dilaporkan
Xinhua, Sabtu (22/9), pengadilan di Bangkok Selatan menjatuhkan putusan yang memerintahkan pembuat mobil internasional itu agar membayar kerusakan atas kerusakan kopling dan persneling.
Sebanyak 308 pembeli Ford Fiesta dan Focus bersorak gembira saat vonis itu dijatuhkan di pengadilan.
Adapun kisaran ganti rugi yang harus dibayar Ford kepada konsumen cukup berangam, mulai 616 dolar (Rp9,1 juta) hingga 6.161 dolar (Rp91,5juta), sebagai kompensasi atas kerusakan dan waktu yang harus dihabiskan pelanggan dalam menangani kerusakan hingga menghadiri pengadilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, dari 308 konsumen yang mengajukan gugatan, terdapat 12 penggugat yang tidak akan berhak atas kompensasi karena terlanjur memodifikasi mobil, atau tidak membawa mobil dalam pemeriksaan kopling.
Pengadilan mengatakan kesalahan transmisi ini "tidak aman dan tidak sesuai standar", kendati kasus itu tidak menyebabkan korban jiwa.
Ford mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menghormati putusan pengadilan.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan masalah powershift transmisi dan kami tegaskan akan bekerja dengan sungguh-sungguh untuk bertanggung jawab memperbaikinya sesuai dengan prosedur layanan pelanggan kami," bunyi pernyataan resmi Ford, seperti dikutip dari
Antara.
(stu)