Jakarta, CNN Indonesia -- Ubahan yang dilakukan Honda terhadap generasi kedua Brio telah berbuah manis. Honda Prospect Motor (HPM) mengklaim pesanan
Brio saat ini melesat lebih tinggi ketimbang masa awal Brio generasi pertama meluncur.
Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM Jonfis Fandy menyampaikan total pesanan Brio terbaru sekarang telah mencapai 4.000-an unit pasca keran inden dibuka sejak Agustus 2018.
Generasi pertama Brio yang meluncur pada 2013 dikatakan Jonfis hanya bisa dilego 1.000 - 2.000 unit dalam jangka waktu tiga bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai waktu kemarin kami kasih konsumen, perhitungan sudah 4.000-an unit (pesanan Brio). Pesanan ada juga pas pameran Agustus lalu," kata Jonfis di Bali, Rabu (17/10).
Dari total pemesanan Brio saat ini disebut paling banyak berasal dari varian Low Cost Green Car (LCGC)
Satya sebesar 65 persen, sedangkan RS yang masuk kelas
city car 35 persen.
Konsumen RS dijelaskan mayoritas memilih transmisi CVT. Sementara Satya imbang 50:50 antara CVT dan manual.
Jonfis berharap sampai akhir tahun penjualan Brio terus membaik, atau paling tidak mengikuti target produksi satu bulan 4.000 unit.
Brio TertinggalDinilai dari performa
wholesales sepanjang satu semester tahun ini, Brio Satya tertinggal dari kompetitor di segmen LCGC.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Satya menempati posisi ketiga dengan perolehan penjualan 23.475 unit. Sedangkan posisi pertama adalah Toyota Calya 32.286 unit, kedua Daihatsu Sigra 24.338 unit.
Pada segmen City Car, Brio RS berada diurutan kedua dengan pencapaian 5.887 unit. Pemimpin di kelas ini adalah Suzuki Ignis 7.659 unit.
(ryh/fea)