Jakarta, CNN Indonesia -- Catatan Asosiasi Sepeda motor Indonesia (
AISI) yang disampaikan saat pembukaan Indonesia Motorcycle Show (
IMOS) 2018 pada Rabu (30/10), ekspor motor dari dalam negeri selama Januari-September mencapai 438.530 unit. AISI memprediksi total ekspor selama 12 bulan pada tahun ini bisa mencapai 530.000 unit atau tumbuh 23 persen.
Perkembangan ekspor dikatakan pihak AISI dipengaruhi tren positif dari penjualan domestik yang selama Januari-September menyentuh 4,7 juta unit atau meningkat 8,8 persen dari periode sama tahun lalu. AISI optimistis pada tahun ini total penjualan motor domestik sampai 6,2 juta unit atau 6,3 juta unit.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang meresmikan pembukaan IMOS 2018 menanggapi angka-angka yang dikeluarkan AISI. Dia mengatakan pertumbuhan itu cukup baik mengingat Indonesia merupakan pasar motor nomor tiga terbesar di dunia setelah China dan India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga menyatakan target ekspor bagi industri sepeda motor sebesar 10 persen dari total produksi. Pada tahun lalu total produksi motor di dalam negeri mencapai 6 juta unit, jadi setidaknya ekspor mencapai 600.000 unit untuk tahun ini.
"Bisa enggak pak? Sanggup enggak pak? Nunggu prinsipal atau bisa langsung? Ini kita tanya nih sama ketua asosiasinya," tanya Airlangga, Rabu (31/10), dari atas panggung seremoni pembukaan IMOS kepada Ketua AISI Johannes Loman yang ada di hadapannya.
"Bisa ya? Sanggup ya? Tolong teman-teman wartawan catat nih, ketua AISI-nya sanggup untuk ekspor," kata Airlangga lagi.
Airlangga menjelaskan target 10 persen itu merupakan bagian dari pengembangan industri 4.0 Indonesia.
Dia juga memaparkan bahwa industri motor telah tumbuh positif pada tahun lalu, nilai ekspor dikatakan mencapai US$1,2 miliar sedangkan impor US$450 juta. Mempertahankan keseimbangan antara impor dan ekspor dikatakan menjadi pegangan Presiden Joko Widodo.
(fea/mik)