Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota
Avanza yang berhasil menyalip penjualan
wholesales Mitsubishi
Xpander pada bulan lalu disebut bagian dari kepercayaan konsumen terhadap daya tahan
low MPV 'sejuta umat' itu masih cukup besar, bukan karena diskon besar-besar menjelang akhir tahun 2018.
Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan bahwa Avanza yang ditawarkan selama belasan tahun merupakan produk yang didesain untuk menyesuaikan pasar dan kondisi jalan dalam negeri.
"Diskon di dealer bisa di-
check di lapangan, karena kami tidak menetapkan besaran diskon. Untuk program penjualan, kami masih melanjutkan program yang sama di bulan sebelumnya," kata Soerjo kepada
CNNIndonesia.com, Senin (19/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Soerjo permintaan Avanza yang relatif stabil disebabkan kepercayaan konsumen pada mobil tersebut, meski kompetisi di pasar low MPV cukup ketat.
"Kebetulan permintaan naik stabil dari bulan ke bulan, sehingga kami berani meminta pabrikan untuk menambah produksinya (Avanza)," ucap Soerjo.
"Permintaan stabil bulan ke bulan dikarenakan beberapa hal pertama, di tengah gejolak dolar AS terhadap rupiah yang sudah di atas Rp15 ribu, harga Avanza relatif stabil. Kedua, kepercayaan pelanggan terhadap kekuatan Avanza sebagai mobil serba guna di kelas
low MPV masih kuat."
Bulan lalu, Avanza berhasil menyalip penjualan
wholesales Xpander, yaitu 9.519 unit untuk Avanza, Xpander cuma 5.413 unit.
Beberapa bulan setelah peluncuran Xpander, 'saling sikut' antara Avanza dan Xpander sudah bisa dirasakan. Alhasil Xpander sanggup menggeser posisi Avanza yang belasan tahun bertengger di puncak penjualan.
Kembang kempis penjualan Avanza sejak kedatangan Xpander bisa dimaklumi sebagai kejenuhan pasar terhadap kendaraan segmen MPV 'murah'. Kendati demikian status Avanza masih menjadi mobil penumpang terlaris di Indonesia. Sejak dijual pada 2003 hingga Juni 2018, Avanza telah terjual sebanyak 1.678.158 unit.
(mik)