Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Sekretaris Jenderal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu mengkritik
Esemka. Menurut Didu, Esemka sebuah kebohongan
Didu menjelaskan proyek Esemka 'bohong' dapat dilihat dari rekam jejak digital Esemka hingga sekarang.
"Pertama adalah satu bahwa seakan-akan teknologi Esemka sudah dimiliki semua, ternyata adalah teknologi orang lain," kata Said di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (23/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didu menambahkan bahwa Esemka belum punya fasilitas produksi seperti informasi yang beredar. Diyakinin Didu kebohongan Esemka punya fasilitas produksi sudah tersebar di seluruh pelosok di Indonesia. Said juga menyinggung soal uji tipe yang sudah dilakukan mobil Esemka.
"Tapi yang paling mendasar adalah mengatakan ini sudah mobil produksi Indonesia, padahal bukan. Itu kan produksi perakitan (lain) yang dibikin oleh Esemka," ujar Said.
Catatan
CNNIndonesia.
com mobil disebut Esemka muncul dalam beberapa waktu. Pada 2018 misalnya wujud mobil ini sempat viral saat foto
sport utility vehicle (SUV) mengenakan nama emblem Esemka tersebar di jagat maya. Mobil tersebut dinamai Garuda 1.
Sebelumnya diberitakan, Staf Khusus Presiden Diaz Faisal Malik Hendropriyono menyebut Esemka bakal diluncurkan pada 2019. Ia pun berpendapat Esemka bakal masuk ke kelas SUV medium harga kisaran Rp200 juta.
Selain itu pejabat di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membenarkan Esemka telah mengajukan tujuh mobil untuk diuji tipe. Namun hanya satu yang lolos dengan alasan enam lainnya belum Euro 4.
Direktur Sarana Perhubungan Darat Kemenhub Sigit Irfansyah mengatakan mobil yang lolos adalah Garuda 1 bermesin diesel sehingga belum wajib ikut standarisasi Euro 4. Adapun kendaraan bensin Esemka yang pernah diuji tipe terdiri dari mobil penumpang, pikap kabin ganda, dan pikap bak terbuka.
Mobil itu antaranya Bima 1.3 (4×2) M/T, Bima 1.8D (4×2) M/T, Niaga 1.0 (4×2) M/T, Digdaya 2.0 (4×2) M/T, dan Borneo 2.7D (4×2) M/T. Mobil-mobil tersebut dikatakan bermesin bensin Euro2.
(ryh/mik)