Jakarta, CNN Indonesia -- Fitur otonom atau bergerak otomatis milik
Tesla menarik perhatian National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) atau lembaga keselamatan
Amerika Serikat (AS). Yang menarik perhatian bukan kecanggihan fitur tersebut, tapi soal gagalnya sistem bekerja.
Tesla menamai fitur Smart Summon. Fitur yang mengandalkan satelit ini cuma tersedia di Model 3, S dan X.
Dalam pemberitaan
Leftlanenews dikutip, Senin (7/1), Smart Summon dipermasalahkan para pemilik mobil sampai harus mengunggahnya di media sosial untuk memperlihatkan kegagalan fitur ke warganet. Praktis fitur ini menyita perhatian termasuk NHTSA setelah mendapat sejumlah laporan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lembaga keselamatan AS merasa bertanggung jawab karena ini menyangkut keselamatan berkendara di jalan raya. Bagaimana tidak, Smart Summon merupakan fitur yang bisa memanggil mobil dari jarak ratusan meter melalui aplikasi.
Dalam beberapa video yang diunggah ke dunia maya memperlihatkan saat fiturnya aktif justru salah memprediksi situasi sekitarnya sehingga menyebabkan kecelakaan kecil, seperti menyerempet tembok, gagal keluar dari garasi hingga menabrak pembatas jalan.
NHTSA yang mendapat laporan dari pengguna kemudian mencoba menghubungi pihak Tesla terkait masalah ini.
"Kami terus melakukan kontak dengan perusahaan dan kami terus mengumpulkan informasi," kata NHTSA.
"Keselamatan adalah prioritas utama NHTSA dan agensi tidak akan ragu untuk bertindak jika menemukan bukti cacat terkait keselamatan."
Jika ditemukan masalah, bukan tidak mungkin seluruh Tesla dengan fitur Smart Summon akan ditarik untuk dilakukan perbaikan. Namun hingga saat ini belum ada respons dari pihak Tesla.
Beberapa waktu lalu, CEO Tesla Elon Musk mengatakan fitur itu telah digunakan lebih dari 550 ribu pengguna.
[Gambas:Youtube] (mik)