Suzuki Recall Skutik Address di Indonesia, Periksa 4 Komponen

Jakarta, CNN Indonesia -- Suzuki Indomobil Motor (SIM), pemegang merek Suzuki di dalam negeri, mengumumkan pada Kamis (23/1), menggelar recall pada skutik 113 cc Address. Recall atau yang disebut SIM sebagai Product Quality Update ini melibatkan unit produksi 2015-2018.

Suzuki melalui keterangan resminya tidak menjelaskan detail ada berapa banyak unit yang terlibat. Konsumen Address diminta mengecek status motornya lebih dulu melalui menu 'Suzuki Quality Update' di bagian 'Service' yang ada di situs resmi Suzuki Indonesia (suzuki.co.id).

Lihat juga: Catatan Ekspor Motor Indonesia 2019 'Nyaris' 1 Juta Unit

Sebagian Suzuki Address produksi 2015-2018 dinyatakan recall. (Suzuki)

Di dalam menu itu konsumen diminta memasukkan 17 digit nomor rangka untuk pengecekan status. Cara lain buat mengecek status yaitu menghubungi Halo Suzuki 0800 1100 800.

Bila terkonfirmasi status motor konsumen bagian dari recall, maka diimbau dibawa ke bengkel resmi untuk diperiksa. Suzuki menjelaskan ada empat komponen yang bakal diperiksa, yaitu cranckshaft, generator rotor, horn switch, dan stater switch.

Pemeriksaan butuh waktu 1 jam, bila butuh penggantian komponen disebut menghabiskan maksimal 5 jam.

Riecky Patrayudha, Dept. Head of Service dari distributor Suzuki di Indonesia, Suzuki Indomobil Sales, menjelaskan pemeriksaan dan penggantian gratis. Dia juga menyebut konsumen akan diberikan gratis oli mesin.

"Para pengguna Suzuki Address FI yang termasuk dalam program tersebut silakan langsung datang ke bengkel resmi Suzuki. Tidak perlu membayar karena Suzuki memberikan gratis biaya jasa, suku cadang, dan akan diberikan gratis oli mesin," ucap Riecky dalam keterangan resmi.
[Gambas:Video CNN]

Lihat juga: Suzuki DR150 Paling Cepat Meluncur Akhir Tahun

Address merupakan skutik termahal yang dijual Suzuki saat ini di dalam negeri. Posisinya berada di atas skutik Nex II.

Address meluncur di Indonesia pada 2014. Skutik produksi lokal ini bukan hanya dijual di pasar domestik namun juga ekspor sejak 2015 ke berbagai negara di Eropa, Jepang, dan Oceania.

Riecky belum merespons pertanyaan CNNIndonesia.com terkait status recall pada unit ekspor. (fea)