Produsen Mobil Malaysia Mulai Produksi Alat Kesehatan Corona

Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen mobil Malaysia, Proton, telah memulai produksi pelindung wajah, salah satu perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis yang menangani penanganan pasien virus corona (Covid-19). Sebanyak 8.000 unit pelindung wajah telah dibuat dan disumbangkan ke rumah sakit di Negeri Jiran.

Produksi sudah dikerjakan sejak awal pekan kemarin bersama 50 karyawan di pabrik Proton daerah Shah Alam. Target perusahaan dapat menghasilkan 60 ribu unit pelindung wajah selama rentang waktu 20 hari ke depan.

Lihat juga: Pasar Mobil RI Turun, Alternatif Pabrikan Produksi Ventilator

Perusahaan juga memastikan proses produksi dilakukan dengan memenuhi standar protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.

"Jumlah staf yang secara sukarela memberikan layanan mereka luar biasa, meskipun ada risiko yang melekat dalam meninggalkan rumah dan mulai bekerja. Oleh karena itu, kami telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan semua orang tetap aman dengan menyediakan APD dan menjaga jarak minimum antara setiap pekerja," tulis Proton dalam keterangannya mengutip Paultan, Senin (20/4).

Proses pembuatan alat ini dimulai dengan merancang dan menguji prototipe agar sesuai dengan standar yang dibutuhkan tenaga medis. Proton bekerja sama dengan berbagai vendor buat melakukan itu sampai ke tahap produksi dan distribusi berdasarkan keterangan The Malaysian Reserve.

Desain awal pelindung wajah tersebut dirancang Universiti Teknologi MARA. Bingkai pelindung wajah berbahan polypropylene yang biasa dipakai memproduksi bemper, disediakan pemasok komponen mobil, HICOM-Teck, yang menyumbangkan sebanyak 1.500 kg.

Sementara vendor lainnya menyumbangkan lebih dari 2.000 karton agar pengemasan pelindung wajah menjadi mudah.

Lihat juga: Penjualan Mobil RI Anjlok pada Maret Digerus Virus Corona

"Sektor otomotif Malaysia memiliki kemampuan dan keinginan untuk berkontribusi dalam perjuangan bangsa melawan pandemi Covid-19, dan mudah-mudahan kita dapat berbuat lebih banyak dalam beberapa minggu dan bulan mendatang untuk membantu memutus rantai infeksi," kata wakil CEO Proton, Datuk Radzaif Mohamed. (ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]