Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan karoseri Inti Dharma tengah mengerjakan proyek produksi massal kendaraan untuk membantu tenaga media mendeteksi virus
corona (Covid-19). Ada 500 unit kendaraan yang sedang dikerjakan. Perusahaan mengandalkan Toyota Hiace, dan Mercedes-Benz Sprinter yang dimodifikasi bagian interiornya.
"Jadi ada 500 unit kami produksi yang mungkin akan selesai dalam satu dua bulan ke depan," kata Direktur Inti Dharma Santoso Halim kepada
CNNIndonesia melalui sambungan telepon, Rabu (27/5).
Menurut Santoso, ratusan kendaraan itu telah dipesan sejumlah instansi di antaranya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu meredam pandemi Covid-19 di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak bisa ekspos (siapa saja pemesannya), tapi salah satu dari BNPB," ucap Santoso.
Inti Dharma memodifikasi bagian interior Van tersebut dengan perangkat laboratorium. Tahap awal ini dua unit sudah sudah disalurkan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ke Kota Surabaya, Jawa Timur.
Mobil itu memiliki alat PCR teknologi baru dari Korea Selatan dengan crystal mix. Disebutkan PCR pada umumnya menggunakan liquid reagen, namun kali ini memakai reagen padat sehingga mudah dibawa.
Teknologi pada laboratorium mobil juga diklaim mempermudah dan mempercepat pengetesan virus corona pada seseorang. Kata Santoso pengetesan untuk menentukan seseorang positif atau negatif corona dalam waktu 39 menit.
Di samping itu terdapat fitur
negatif pressure yang sudah dilengkapi sistem double
High Efficiency Particulate Air (HEPA) untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan.
"Jadi modifikasi antara Hiace dan Sprinter fungsional sama, tapi (Sprinter) satu kelas di atasnya. Yang bikin beda dari sisi kelengkapan di dalam laboratorium mobil itu," ucap dia.
Untuk satu unit mobil laboratorium menggunakan Hiace dijual mulai Rp5 miliar, sementara Sprinter Rp8 miliar- Rp9 miliar. Harga bisa semakin mahal tergantung kelengkapan peralatan medis di dalamnya.
"Jadi dari 500 unit itu 10 persen memesan Sprinter. Tapi intinya kami memastikan kami bukan jual mobilnya, tapi sistem dan solusi di dalam mobilnya (untuk penanganan corona)," tutur Santoso.
[Gambas:Youtube] (ryh/mik)