Jakarta, CNN Indonesia --
Royal Enfield Himalayan (BS6) diluncurkan di India pada Januari dengan harga Rp36,1 juta. Dalam beberapa bulan motor ini menjadi incaran konsumen yang gemar berpetualang mengendarai
sepeda motor dual purpose.
Namun belum genap satu semester, motor anyar dengan sokongan mesin SOHC 411cc berpendingin udara ini dikeluhkan sejumlah pemiliknya. Konsumen Royal Enfield Himalayan (BS6) mengeluhkan ada masalah pada bagian mesin. Mesin disebut menyala, tetapi tidak normal mengutip
rushlane, Jumat (29/5).
Masalah yang timbul beragam, mulai mesin motor mati saat 'dipanaskan' atau posisi idle, mesin mati mendadak saat dikendarai, kondisi jalan macet yang memerlukan setengah kopling. Beberapa konsumen lain melaporkan mesin mati mendadak ketika oper gigi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah yang ada dianggap kasuistik oleh perusahaan, sebab tidak semua pemilik sepeda motor mengalami satu masalah yang sama.
Untuk mengantisipasinya, perusahaan mengumumkan tiga pedoman berdasarkan hasil investigasi perusahaan yang harus dilakukan konsumen pada motornya, yaitu meningkatkan tegangan dari 63V ke 65V, mengubah pengaturan sensor posisi throttle, dan meningkatkan posisi idle mesin dari 1.280 putaran menjadi 1.340 putaran.
Konsumen diharapkan melakukan tiga langkah itu, jika keberatan disarankan mengunjungi dealer resmi Royal Enfield. Perusahaan memastikan tidak ada pungutan biaya terkait perbaikan tersebut dilansir
indianautosblog.Di India, Royal Enfield Himalayan (BS6) 'bertarung' di pasaran dengan KTM 390 Adventure dan Xpulse 200 Hero.
(mik)
[Gambas:Video CNN]