Industri Otomotif Bersiap Hadapi Ancaman Gelombang 2 Covid-19

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2020 08:18 WIB
Suasana gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 yang berlangsung di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, 25 April 2019. Gelaran ini menghadirkan produsen kendaraan roda empat dan dua serta asesoris lainnya yang  berlangsung hingga 5 Mei 2019. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Ilustrasi IIMS. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Asosiasi pelaku industri otomotif merespons ancaman dampak gelombang kedua wabah virus corona (Covid-19) setelah pemerintah melonggarkan sejumlah pengetatan aktivitas masyarakat semasa pandemi.

Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Johannes Loman mengatakan masyarakat harus optimistis gelombang kedua tidak pernah terjadi. Namun jika terjadi, ia menilai seharusnya semua pihak termasuk industri otomotif sudah lebih siap lantaran berpengalaman mengatasi gelombang pertama.


Saat ini diketahui kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat setiap hari sejak 2 Maret 2020. Per 16 Juni, kasus positif Covid-19 mencapai 40.400 orang dengan 15.703 orang dinyatakan sembuh, sementara 2.231 orang meninggal dunia.

"Memang kami tidak tahu benar ada atau tidak gelombang kedua. Karena ini baru pertama kali pandemi. Cuma saya pikir kalau ada gelombang kedua, harusnya industri sudah jauh lebih siap," kata Loman pada akhir pekan kemarin.

Loman juga memprediksi dampak gelombang kedua Covid-19 pada industri otomotif tidak akan seburuk gelombang pertama.

"Mestinya harapan saya jika gelombang kedua ini ya tidak seburuk gelombang pertama. Ya mestinya semua bisa jadi lebih siap," kata Loman.

Menurut data AISI, penjualan motor pada April jatuh menjadi 123 ribu unit dari Mei sebanyak 561 ribu unit.

AISI juga telah memprediksi total penjualan motor nasional pada tahun ini akan turun 45 persen menjadi 3,6 juta unit - 3,9 juta unit. Pada 2019 pencapaian AISI sebesar 6,48 juta unit.

Pameran industry otomotif motor yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2018. Pameran ini menghadirkan produsen kemdaraan roda dua dan asesoris lainnya berlangsung hingga 4 November 2018. CNNIndonesia/Safir MakkiPameran industry otomotif motor yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2018. (CNN Indonesia/Safir Makki)


Sementara itu Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Betmotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi tak ingin terlalu menyikapi istilah gelombang kedua Covid-19. Nangoi mengatakan saat ini yang terpenting bagaimana memulihkan industri selama pandemi.

"Saya jujur tidak mengerti soal gelombang kedua. Karena bagi kami sekarang fokusnya cuma dua, yaitu saat pandemi kami bertahan dan jangan sampai ada perusahaan tutup dan menghindari adanya PHK," ucap Nangoi.

"Nah setelah ini selesai pandemi ini kita masuk ke pemulihan. Harapan kami di masa pemulihan pemerintah bisa menggelontorkan stimulus dan relaksasi jadi penjualan mobil bisa naik," ungkap Nangoi melanjutkan.

Pada Mei penjualan retail mobil hanya 17 ribuan unit, itu runtuh nyaris 50 persen ketimbang April 24.276 unit.

Kedua asosiasi telah mengoreksi target penjualan pada tahun ini efek pandemi. AISI memangkas target penjualan sebesar 40-45 persen dari semula 6,48 juta unit menjadi 3,6 juta- 3,9 juta unit.

Sementara Gaikindo merevisi target penjualan menjadi 600 ribu unit dari sebelumnya 1,05 juta unit. Gaikindo juga masih pesimistis target revisi 600 ribu unit tersebut tercapai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER