Salah satu pameran otomotif terbesar di dunia, Geneva Motor Show, yang sudah diputuskan tidak digelar pada Maret karena pandemi Covid-19, juga tidak akan diselenggarakan pada 2021.
Penyelenggara, The Foundation of the Geneva International Motor Show (FGIMS), menyebut para peserta pameran, yakni produsen otomotif besar dan industri pendukungnya, telah mengalami kerugian finansial semasa pandemi.
Lihat juga:Bangkok Motor Show Digelar Juli Saat Pandemi |
Berdasarkan survei yang disediakan banyak peserta menyatakan kemungkinan tidak akan ikut Geneva Motor Show 2021 dan memilih 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sektor otomotif saat ini sedang melewati masa sulit, dan para eksibitor butuh waktu butuh waktu untuk memulihkan diri dari efek pandemi. Selain itu, masih jauh dari pasti bahwa situasi kesehatan saat ini akan mengizinkan penyelenggara mengundang lebih dari 600 ribu pengunjung dan 10 ribu jurnalis pada musim semi depan," tulis pernyataan resmi penyelenggara.
Sesaat setelah Geneva Motor Show pada Maret dibatalkan, penyelenggara telah meminta pinjaman modal dari pemerintah untuk mengatasi kerugian yang diestimasikan sebesar 11 juta frans Swiss (sekitar Rp165,9 miliar) dan persiapan acara pada 2021. Pinjaman itu telah disetujui, namun diputuskan penyelenggara ditolak.
Alasannya, syarat pinjaman tidak memastikan kesehatan finansial pada masa depan. Disebutkan penyelenggara mesti membayar 1 juta frans pada awal Juni 2021, sebelum ada kesempatan mengumpulkan uang karena Geneva Motor Show 2021 dibatalkan.
Syarat pinjaman lainnya yakni penyelenggara mesti menggelar Geneva Motor Show 2021 sehingga tidak sesuai rencana.
(fea)