Industri kendaraan listrik diprediksi akan menunjukkan geliatnya dalam beberapa tahun ke depan. Untuk keberhasilan industri kendaraan ramah lingkungan, sejumlah pabrik baterai kendaraan listrik akan didirikan di Indonesia, salah satu lokasinya yaitu DKI Jakarta.
Informasi berdasarkan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika.
Menurut Putu, pabrik tersebut sedang dalam proses pembangunan dengan target produksi dimulai akhir 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan data yang disampaikan kepada kami, saat ini pabrik (berlokasi di Jakarta) tersebut sedang pada tahap konstruksi, diharapkan dapat berproduksi akhir tahun 2020," kata Putu kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Jumat (3/7).
Menurut Putu, untuk tahap awal pabrik baterai tersebut bakal memiliki kapasitas produksi sebesar 256 MWh per tahun atau setara 20 ribu cell per hari.
Namun, Putu belum mau menjelaskan lebih jauh pelaku usaha yang mendirikan pabrik tersebut.
"Perusahaannya masih belum bisa disebutkan dan pembangunannya masuk wilayah DKI Jakarta," ucap Putu.
Sebelumnya sejumlah pihak dikatakan bakal berinvestasi dalam bentuk pabrik baterai kendaraan Indonesia. Salah satunya perusahaan ini yaitu Hyundai Motor Group dan perusahaan kimia LG Chem, mengutip Economic Times.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengatakan Indonesia dibidik sejumlah investor untuk mendirikan pabrik pengolahan bahan utama baterai lithium, di antaranya Morowali, Sulawesi Tengah.
Investor asing yang berniat menanamkan investasinya antara lain, perusahaan baterai terbesar China CATL, perusahaan daur ulang baterai GEM, Tsingshin Group, hingga perusahaan Jepang Hanwa.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika investasi menjelaskan pabrik murni berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Putu optimistis pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik tersebut akan menyerap tenaga kerja sampai dengan 120 ribu orang.
"Industri ini merupakan 100 persen investasi dalam negeri (PMDN) dengan nilai sekitar Rp200 miliar," ujar Putu.
Putu mengatakan pabrik yang dibangun itu bakal menjadi basis produksi sel baterai jenis lithium ferofosfat.
"Jenis sel batrai yang akan diproduksi adalah lithium ferofosfat. Tapi nama perusahaan masih belum bisa disebutkan, dan pembangunannya masuk wilayah DKI Jakarta," tutup Putu.
(ryh/mik)