Penjualan sepeda motor masih terpuruk yang salah satunya disebabkan penurunan minat beli semasa pandemi Covid-19. Walau begitu situasi ini tak membuat Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) ciut, mereka justru berani meluncurkan motor baru, malah yang harganya ratusan juta.
Pada 27 Agustus YIMM merilis dua moge sekaligus, MT-07 seharga Rp243 juta dan MT-09 seharga Rp290 juta. Keduanya masuk kategori motor impor utuh alias CBU dari Jepang.
Menurut YIMM, perusahaan saat ini justru mendorong motor-motor kelas atas ketimbang membuat model harga terjangkau sebagai amunisi semasa pandemi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Manager PR YIMM Antonius Widiantoro, kehadiran dua motor tersebut buat memenuhi kebutuhan serta menambah pilihan produk moge Yamaha.
"Setiap produk kami hadirkan untuk memenuhi keinginan konsumen yang menginginkan produk Yamaha di berbagai kategori baik itu produk yang diproduksi di Indonesia maupun produk CBU," kata Antonius belum lama ini.
Selain itu Antonius berpendapat kehadiran MT07 dan MT09 sekaligus melengkapi deretan sepeda motor keluarga MT yang sudah dijual di Indonesia.
YIMM saat ini memasarkan MT-15, MT-25, MT-09, dan MT09 Tracer. Hanya MT-15 dan MT-25 yang diproduksi di Indonesia, sedangkan model MT lainnya didatangkan utuh dari Jepang.
"MT09 dan MT07 kami hadirkan untuk melengkapi MT series yang sudah ada," kata dia.
Terkait pemasaran terhadap dua motor tersebut, Antonius tetap optimistis. Menurut dia berkaca pada penjualan pada tahun-tahun sebelumnya, model CBU Yamaha di Indonesia selalu laris.
"Biasanya setiap tahun selalu sold out. Kami dengan senang hati mengimpor dan memperluas bisnis CBU kami. Unitnya sudah siap untuk delivery ke dealer-dealer CBU Yamaha," kata Antonius.
Lihat juga:Zeneos Bikin Ban Nmax Ukuran Standar |
Satu-satunya model MT yang belum dijual di dalam negeri adalah MT-10. Antonius berkata perusahaan mungkin akan membawa MT-10 untuk pasar Indonesia jika permintaan yang diterima sesuai.
"Untuk saat ini belum ada rencana. Tapi jika ada permintaan, kami akan mempertimbangkannya untuk membawanya ke Indonesia," ucap Antonius.
(ryh/fea)