Salah satu mobil lawas Daihatsu, Hijet, memasuki usia 60 tahun tepat pada November 2020. Mobil tersebut sampai kini masih eksis, terutama untuk pasar mobil niaga Jepang.
Saat ini Hijet terdiri dari tiga model yang biasa digunakan untuk berbagai kebutuhan komersial dan operasional.
Pada model pikap sering digunakan pelanggan terutama yang bekerja di bidang pertanian, kehutanan, dan perikanan. Sedangkan untuk model Cargo dan Caddy, pelanggan lebih banyak menggunakannya sebagai operasional pada bidang industri transportasi dan ritel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam catatan Daihatsu, hingga September 2020, Hijet telah diproduksi lebih dari 7,4 juta unit sejak generasi pertama diluncurkan. Sebanyak 2,2 juta unit di antaranya disebut masih digunakan sampai saat ini.
Hijet generasi pertama menjadi kendaraan roda empat mini pertama Daihatsu. Kendaraan ini diluncurkan sebagai pembaruan dari kendaraan roda tiga mini Daihatsu Midget yang populer dengan sebutan 'bemo' di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hijet baru masuk Indonesia melalui generasi ketiga yaitu S37. Mobil tersebut masuk sebagai bantuan penanggulangan gunung meletus sekitar 1972.
Populasinya di Indonesia cukup langka karena kehadirannya berstatus impor utuh atau Completely Build Up (CBU) dari Jepang. Dimensi mobil ini masuk ke dalam kelas 'kei truck' dengan mengandalkan mesin Daihatsu ZM 356 cc 2 tak 2 slinder berpendingin air.
Kemudian pada 1977, generasi terbaru Hijet diluncurkan di tanah air. Namun, meski pembaharuan Hijet telah mengaspal, versi dari generasi ketiga tetap dijual saat itu.
Hijet 55 Wide ini menawarkan penyegaran melalui dimensi lebih luas dari generasi sebelumnya, yaitu panjang 3.195 mm , lebar 1.395 mm, tinggi 1.660-1.820 mm dan jarak sumbu roda 1.820 mm, dan mesin 547 cc.
Menurut laporan survei asosiasi produsen otomotif di Jepang atau JAMA (Japan Automobile Manufacturers Association), dalam beberapa tahun terakhir, terjadi tren peningkatan jumlah pelanggan yang menggunakan kendaraan niaga mini dalam aktivitasnya sehari-hari, seperti berbelanja, pergi ke kantor atau sekolah, antar-jemput penumpang, serta meningkatnya pengguna pada pelanggan lansia.
Hal tersebut yang memungkinkan Hijet tetap digemari masyarakat, terutama di Jepang.
(ryh/fea)