Rencana LG membangun pabrik baterai mobil listrik di Indonesia akhirnya terealisasi. LG disebut menggandeng perusahaan otomotif asal Korea, Hyundai.
GM Marketing Department Hyundai Motors Indonesia (HMID) Astrid A. Wijana belum dapat berkomentar mengenai kemungkinan perusahaan akan berkolaborasi dengan LG di Indonesia untuk keperluan memasok baterai mobil listrik.
Menurut Astrid, pihaknya masih akan mendalami kemungkinan kerjasama kedua perusahaan untuk menciptakan mobil bertenaga listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mohon maaf belum bisa komentar untuk hal ini, nanti kami cek dulu ya," kata Astrid kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Rabu (30/12).
Diberitakan, perusahaan asal Korea Selatan, LG Energy Solution, disebut telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk membangun industri baterai listrik. Nilai investasi kerja sama itu mencapai US$9,8 miliar atau setara Rp142 triliun.
LG Energy Solution merupakan bagian dari LG Chem, anak perusahaan dari konglomerasi LG Group.
Namun begitu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan LG akan menggandeng Hyundai terkait hal itu. Bahlil menjelaskan LG akan membangun pabrik baterai listrik mulai awal tahun depan.
Hyundai sendiri telah mendirikan pabrik di Indonesia yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
Hyundai berencana menjadikan pabrik dengan investasi senilai Rp21,8 triliun itu tidak hanya untuk produksi mobil konvensional, tetapi juga murni listrik. Sejauh ini Hyundai telah menjual mobil listrik di Indonesia yakni Kona dan Ioniq namun statusnya impor utuh.
"Alhamdulillah dari berbagai dinamika, pada 18 Desember 2020 pemerintah Indonesia telah melakukan tanda tangan MoU dengan LG Group dimana LG Grup juga menggandeng beberapa perusahaan salah satu di antaranya Hyundai," ujar Bahlil.
(ryh/mik)