BMW Group Indonesia menyatakan produksi lokal SUV paling bongsor X7 akan dilakukan pada tahun ini setelah tertunda pada tahun lalu efek pandemi Covid-19. X7 yang sekarang dijual Rp2,74 miliar sudah diluncurkan sejak Juli 2019, namun unit yang dijual impor utuh (CBU) dari Jerman.
Jodie O'Tania, Direktur Komunikasi BMG Group Indonesia menjelaskan X7 produksi lokal merupakan salah satu dari 20 mobil baru yang siap dirilis perusahaan pada tahun ini. Jumlah itu disebut termasuk mobil baru Mini yang juga masuk dalam strategi penjualan perusahaan.
"Kami ada 20 model kendaraan baru, diawali tiga kendaraan (X1, X3, dan X5), disusul X7 dalam waktu dekat. Itu juga merupakan penambahan investasi dari BMW Group Indonesia. Ada banyak kendaraan tahun ini termasuk Mini," kata Jodie saat konferensi pers virtual peluncuran mobil baru X1, X3, dan X5, Kamis (28/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
X7 rencananya akan diproduksi di fasilitas perakitan milik Gaya Motor di Sunter, Jakarta pada 2020. Namun hal ini tertunda lantaran pabrik sempat dinyatakan ditutup karena mengikuti jadwal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dimulai pada 10 April 2020.
BMW Group Indonesia diketahui sempat meyakini bakal bisa memproduksi X7 pada semester dua 2020, namun hal ini tak bisa kesampaian.
Penghentian pabrik Gaya Motor bukan hanya mengganggu rencana produksi BMW tetapi juga merek lain yang juga menumpang perakitan seperti Isuzu dan UD Truck.
Produksi lokal X7 akan mengikuti perlakuan serupa yang sudah dilakukan pada X1, X3, dan X5 di pabrik Gaya Motor. Ada kemungkinan X7 yang sudah punya 'KTP' Indonesia bakal dijual lebih murah seperti yang sudah dilakukan BMW Group Indonesia pada model lainnya.
Bayu Riyanto, Wakil Presiden Penjualan dan Pengembangan Jaringan BMW Indonesia menjelaskan, X7 adalah model tertinggi pada hierarki SUV atau Seri X dari BMW. Menurut dia sejak awal memutuskan meluncurkannya di dalam negeri, perusahaan sudah punya rencana memproduksi lokal.
"Dari awal kita punya strategi CKD [completely knock down] di Indonesia. Tahun lalu demand X7 sangat besar, badge pertama langsung sold out, kebetulan kami juga tidak dapat kuota banyak. Melihat kondisi tersebut kami semakin percaya diri rencana kami di awal bahwa memang nantinya kendaraan BMW ini akan CKD di Indonesia," kata Bayu.
Jodie menambahkan permintaan X7 tidak hanya besar di Indonesia tetapi juga di dunia, itu sebabnya stok awal mobil ini tidak begitu banyak sejak awal peluncuran.
"Semua market rebutan biar dapat stok waktu awal meluncurkan kendaraan itu. Riset di pasar ini memang kendaraan sesuai di Indonesia makanya kami memutuskan merakitnya di Indonesia," kata Jodie.
(fea)