100 Ribu Kecelakaan Lalin pada 2020, Pelajar SMA Terbanyak

CNN Indonesia
Kamis, 11 Mar 2021 20:15 WIB
Berdasarkan data Kemenhub, pelajar SMA adalah korban kecelakaan lalu lintas terbanyak pada 2020 yang jumlahnya lebih dari 80 ribu orang.
Sejumlah pelajar SMA terjaring razia saat melakukan konvoi kelulusan di Pasuruan, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia pada 2020 didominasi usia produktif. Berdasarkan profil tingkat pendidikan, korban kecelakaan terbanyak merupakan pelajar SMA.

Kemenhub melalui keterangan resmi Selasa (9/3) mengungkap pelajar SMA yang tercatat menjadi korban kecelakaan sebanyak 80.641 orang, lalu SMP 17.699 orang, dan SD 12.557 orang. Sedangkan tingkat pendidikan D3 sebanyak 770 orang, S1 3.751 orang, dan S2 136 orang.

Kemenhub juga membeberkan profil korban kecelakaan berdasarkan usia yang menunjukkan kelompok 10-19 tahun terbanyak dengan catatan 26.906 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok usia lainnya yakni 20-29 tahun 29.281 orang, 30-39 tahun 18.553 orang, 40-49 tahun 17.980 orang, serta 50 tahun ke atas 31.740 orang.

Menurut catatan Korlantas Polri tentang kecelakaan, sebanyak 100.028 kejadian terjadi pada 2020. Dari jumlah itu terdapat 113.518 korban luka ringan, 10.751 korban luka berat, dan 23.529 korban meninggal dunia.

Gunakan sepeda

Melihat data tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengajak para pelajar dan mahasiswa agar selalu disiplin dalam berlalu lintas serta tidak lupa mengutamakan aspek keselamatan.

"Sayangi nyawa kalian dengan disiplin berlalu lintas, terutama yang mengemudi. Patuhi peraturan yang ada, dan kalau naik motor jangan lupa gunakan helm dengan benar," kata Budi mengutip keterangan tertulisnya, Rabu (10/3).

Sementara itu Direktur Sarana Transportasi Jalan Ditjen Perhubungan Darat Risal Wasal menganjurkan masyarakat beralih menggunakan sepeda sebagai moda transportasi untuk menanggulangi masalah kecelakaan lalu lintas.

Selain untuk mengurangi kecelakaan, sepeda dikatakan Risal juga solusi permasalahan kemacetan, polusi udara, tingginya biaya perjalanan, waktu perjalanan, hingga tingkat emosional yang tidak stabil.

Risal menyebut peminat sepeda selama pandemi semakin meningkat, hal itu bisa dipantau dari munculnya beragam komunitas pesepeda.

"Dengan semakin meningkatnya minat masyarakat dan para pelajar yang menggunakan sepeda ini, tentunya pengetahuan akan keselamatan bersepeda perlu ditingkatkan untuk mencegah dampak negatif seperti meningkatnya kasus kecelakaan di jalan," ucap Risal.

Budi Karya menambahkan pihaknya juga kini memiliki fokus yakni meningkatkan keselamatan bertransportasi di semua moda baik di darat, laut, udara, dan perkeretaapian.

"Semua pengguna transportasi baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum harus bisa terjamin keselamatannya," tutur Budi Karya.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER