Banyak Negara Disebut Salah Paham Larang Mobil Mesin Bensin

CNN Indonesia
Selasa, 23 Mar 2021 21:15 WIB
Ilustrasi penggunaan bahan bakar fosil. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bos R & D Porsche Michael Steiner mengatakan ada kesalahpahaman dalam upaya pelarangan penjualan mobil baru bermesin bakar (internal combustion engine/ICE) di berbagai negara. Menurut Steiner seharusnya yang dilarang adalah penggunaan bahan bakar fossil sebab inti permasalahnnya bukan pada ICE.

"Terkait melarang ICE atau plug-in hybrid. Kami percaya ini kesalahpahaman, masalahnya bukan pada ICE, tapi bahan bakar yang Anda bakar," kata Steiner seperti diberitakan Autocar, Senin (22/3).

Steiner saat ini tengah mengembangkan bahan bakar jenis baru yang disebut e-fuel, hasil kerja sama Porsche dengan Siemens Energy. E-fuels disebut tidak menghasilkan CO2 saat dibakar jadi dikatakan bisa dipakai pada ICE saat ini tanpa modifikasi besar.

Menurut Steiner e-fuel dapat dipakai untuk mendemonstrasikan ke berbagai pemerintahan di seluruh dunia bahwa ICE masih dapat digunakan dengan bersih. Dia merekomendasikan larangan pada ICE bisa dilakukan tidak menyeluruh.

"Kami ingin menunjukkan bahwa dengan volume e-fuel tertentu ini benar-benar layak digunakan. Masih banyak pertanyaan dari orang-orang yang tidak meyakini hal ini, jadi kami perlu menunjukkannya, dan kami akan melakukan itu," ucap Steiner.

Steiner mengatakan dalam uji internal R & D e-fuel secara teknis dapat digunakan. Dia ingin mobil-mobil ICE mendapat kesempatan masa depan bersama e-fuel.

Saat ini ada lebih dari 20 negara yang sudah menetapkan tanggal kapan mobil baru ICE, bensin atau diesel, dilarang dijual. Norwegia start melakukan itu pada 2025, Austria pada 2027, Jerman pada 2030, India pada 2030, Amerika Serikat pada 2030, Jepang pada 2035, dan Singapura pada 2040.

Masa depan otomotif ke teknologi listrik juga sudah disadari berbagai produsen mobil sudah yang memutuskan beralih jadi hanya menjual mobil listrik. Ford, Mini, dan Volvo bakal melakukannya mulai 2030 sedangkan General Motors mulai 2035.

(fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK