Kekuatan militer Israel berasal dari berbagai hal salah satunya kendaraan tempur lapis baja, tank Merkava. Kendaraan tersebut menjadi tank tempur utama yang digunakan angkatan bersenjata Israel dan belakangan menjadi viral karena membuat barisan panjang menggempur jalur Gaza Palestina.
Tank ini menjadi barang tempur legendaris Israel yang sudah digunakan sejak 1979, dan dikembangkan sejak 1970. Tercatat ada empat varian Merkava yang digunakan Israel, namun pertama dikenal secara luas dalam perang Lebanon 1982.
Varian paling baru dari tank ini yakni Merkava Mark 4. Laporan Army Recognition menyebutkan bahwa tank tersebut dibangun atas dasar Merkava Mark 2 yang mulai diproduksi pada 1982.
Versi terbaru kemudian diuji coba oleh awak tentara Israel pertama kali pada 2003, sementara produksi Mark 3 berhenti satu tahun sebelumnya pada 2002. Mark 4 ini bisa dibilang merupakan penyempurnaan dari tiga Merkava sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Israeli Weapon menyebutkan bila Merkava Mark 4 merupakan tank Israel yang sudah dilengkapi senjata utama dengan peluru ukuran kaliber 120 mm. Selain itu terdapat pelempar mortar dengan ukuran 60 mm.
Tank ini juga memiliki penyimpanan bakal amunisi berat yang digunakan dalam memperhankan diri. Terdapat juga perlindungan NBC (Nuclear, Biological dan Chemical), serta proteksi balistik bakal tank lapis baja ini.
Tank ini dikatakan bergerak mengandalkan mesin dengan tenaga 1500 hp dan dikawinkan dengan transmisi otomatis lima percepatan.
Mesin itu lebih besar ketimbang versi sebelumnya atau Mark 3 yang memiliki dapur pacu dengan tenaga lebih kecil hanya 1.200 hp, sementara transmisinya empat percepatan otomatis.
Sebelumnya, tank-tank Israel menggempur posisi-posisi Hamas di Gaza. Letkol Jonathan Conricus, juru bicara militer Israel mengatakan, tank-tank yang ditempatkan di dekat perbatasan melepaskan 50 tembakan.
Itu adalah bagian dari operasi besar yang juga melibatkan serangan udara, dan ditujukan untuk menghancurkan terowongan-terowongan di bawah Kota Gaza yang digunakan oleh militan untuk menghindari pengawasan dan serangan udara, yang oleh militer Israel disebut "Metro".