Sebagian adegan di Fast & Furious 9 (F9) menuai kritik dari berbagai kalangan, salah satunya tentang cara kerja mobil magnet yang dinilai seorang astrophysicist (ahli fisika astronomi) sebagai sesuatu hal yang tidak masuk akal.
Dalam cuplikan video F9 terlihat mobil yang dikemudikan Dominic Toretto (Vin Diesel) memiliki alat khusus di bagian belakang yang dikendalikan menggunakan tombol putar di konsol tengah.
Saat aksi kejar-kejaran, Dominic memutar tombol itu ke kanan lantas tiba-tiba menghasilkan kekuatan magnet yang membuat dua SUV kanan dan kirinya menempel ke mobil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya percaya sama hal itu, tapi saya pikir kekuatan (magnet) yang kita lihat di sini sepenuhnya tidak mungkin," kata Aaron White, astrophysicist dari California Academy of Science, disitat dari unggahan video IGN Southeast Asia di Twitter.
Kata dia magnet dalam kehidupan sehari-hari punya kekuatan dalam jarak dekat, namun lemah dalam jarak jauh. Dia bilang kekuatan magnet yang dapat dibuat menggunakan teknologi saat ini tidak punya pengaruh sekitar 1-2 meter.
"Ini di luar kemungkinan tetapi ini tidak sepenuhnya tidak mungkin," ucap Aaron.
Adegan lain yang dia soroti yaitu waktu Dominic memutar tombol ke arah kiri, kemudian seketika kedua SUV yang tadinya menempel itu jadi terhempas hingga menabrak mobil lain. Menurut Aaron adegan ini tak bisa dipercaya.
Proton dan elektron yang terdapat pada atom, kata Aaron, punya material mengandung magnet. Jika material itu sejajar kemudian struktur besar yang dibentuknya akan punya kemampuan magnet besar.
"Masalahnya itu akan orientasi arah sejajar, itu akan membuatnya selalu menarik. Jadi tidak ada cara praktik untuk membuatnya menolak besi atau baja, dalam hal ini dua SUV itu dengan magnet," jelas dia.
Sebenarnya, jelas Aaron, ada metal yang punya kemampuan menolak magnet disebut diamagnet, namun itu tergantung struktur metal itu.
"Jadi, kecuali Vin Diesel adalah seorang ahli kimia jadi dia bisa mengubah struktur SUV itu, saya pikir dia tidak bisa melakukan itu," ujarnya.
Menurut Aaron meski ada bagian yang tidak sesuai dengan fisika sebenarnya, F9 punya premis yang menyenangkan dan keren.
Mobil magnet bukan satu-satunya yang bikin garuk kepala para ahli, adegan Pontiac Fiero yang dipasangi roket untuk terbang juga menuai kritik lantaran di luar pemahaman pada umumnya.
F9 merupakan satu dari tiga film terakhir waralaba Fast & Furious yang dimulai sejak 2011. Film ini akan disiarkan di Indonesia pada 16 Juli.
(fea)