Nissan Tutup Usia Sedan di Jepang, Skyline di Ujung Tanduk

CNN Indonesia
Selasa, 15 Jun 2021 18:30 WIB
NIssan Skyline. (Tennen-Gas via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-3.0))
Jakarta, CNN Indonesia --

Nissan Motor dilaporkan akan mengakhiri pengembangan semua model sedan di Jepang, buat mengikuti pasar yang memperlihatkan pertumbuhan SUV. Keputusan ini membuat nasib sedan Skyline, model tertua Nissan berada di ujung tanduk.

Menurut pemberitaan Nikkei Asia, Sabtu (12/6), pemasok utama telah diberitahu tentang rencana tersebut. Empat model sedan Nissan yang dijual di Jepang akan terpengaruh keputusan ini, termasuk Skyline.

Sejauh ini Nissan menolak mengomentari rencana tersebut yang dikatakan hanya meliputi pengembangan sedan di Jepang, tidak di negara lain. Namun cara ini dianggap sebagai salah satu cara agar Nissan bisa menyesuaikan pasar, yakni menghasilkan lebih banyak SUV dan kendaraan listrik di negara lain.

Skyline

Nissan belum memutuskan apakah akan berhenti memproduksi Skyline, yang mendebut pada 1957, serta sedan mewah Fuga dan Cima. Sementara itu produksi sedan Sylphy berakhir sudah diakhiri pada 2020.

Skyline dan sedan lainnya selama ini diproduksi di pabrik Nissan di Tochigi. Nissan sudah merencanakan memproduksi mobil listrik Ariya di pabrik itu dan ada kemungkinan mendedikasikan pabrik menghasilkan kendaraan listrik.

Just Auto menjelaskan Nissan akan berinvestasi lebih banyak di SUV dan kendaraan listrik. Kendati bermasalah dengan pasokan chip semikonduktor di beberapa negara, Nissan sudah berencana memproduksi Ariya di Jepang pada tahun ini.

Empat sedan Nissan di Jepang terjual 5.800 unit pada 2020, ini terhitung hanya 1 persen dari total penjualan mobil baru menurut data dari firma riset pasar MarkLines.

Kedigdayaan sedan Nissan telah turun dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran penjualan Skyline mencapai 660 ribu selama empat tahun pada 1970-an, ketika model ini mencapai masa jayanya.

Sedan Nissan bernasib lebih baik di luar negeri, terjual sekitar 950 ribu di pasar utama pada 2020.

Nissan juga dikatakan mempertimbangkan memakai nama Skyline untuk SUV dan listrik. Ini bisa diperdebatkan banyak orang, namun mungkin masuk akal mengingat Skyline punya basis penggemar yang kuat.

Keputusan Nissan menghentikan pengembangan sedan di Jepang adalah bagian rencana
yang diumumkan pada Mei 2020, yakni memangkas jumlah total model sebesar 20 persen pada akhir tahun fiskal yang berakhir Maret 2024.

(jps/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK