HUT DKI JAKARTA KE-494

Sejarah Mobil Selama Ratusan Tahun di Tanah Jakarta

CNN Indonesia
Selasa, 22 Jun 2021 09:48 WIB
Sejumlah mobil antik yang dipamerkan di ajang IIMS 2017, Jakarta. Mobil-mobil ini dipamerkan oleh Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI). (CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Asal-usul mobil pertama di Indonesia dipercaya adalah Benz Victoria Phaeton yang dimiliki Sultan Soerakarta (sekarang Solo) Pakoe Boewono X. Namun sejarah industri otomotif di dalam negeri dimulai dari Jakarta.

Tahun ini kota Jakarta akan memasuki usia ke-494 tahun. Usia ini tentu tak lagi muda bagi sebuah ibu kota yang memiliki sederet sejarah di dalamnya.

Jakarta yang akan berulang tahun pada 22 Juni ini dikenal bukan hanya sebagai pusat pemerintahan, jantung ekonomi, atau pusat perkantoran, tetapi juga cikal bakal industri otomotif Indonesia yang terus membesar hingga sekarang.

Sejarah industri otomotif Indonesia dimulai saat raksasa mobil Amerika Serikat General Motors (GM) mulai membangun pabrik perakitan mobil Chevrolet pada 1920 di Tanjung Priok, Jakarta Utara yang kemudian diperbesar pada 1938.

Awalnya pabrik itu hanya merakit beberapa sub-assembly kemudian menjadi mobil utuh menurut buku Sejarah Mobil dan Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini karya James Luhulima.

Pabrik GM jadi pelopor industri otomotif. Sebelumnya, bisnis mobil di Indonesia (dahulu disebut Hindia Belanda) sudah lumayan pesat sejak 1910-an namun saat itu skemanya masih impor unit secara utuh.

Pada era tersebut perusahaan importir mobil seperti NV Velodrome, Verwey & Lugard, JA Berkhemer, dan Fuchs & Rens tumbuh pesat di kota-kota besar Indonesia seperti di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogjakarta, dan Medan.

Melihat berkembangnya bisnis GM dan pabriknya di Jakarta, sejumlah importir lantas mengikuti jejaknya. Pada 1928, Fuch & Rens merakit dan menjual mobil Paccard, Chrysler, De Soto, Plymouth, Renault, dan truk Fargo.

Fuch & Rens kemudian melebarkan sayap pada 1950-an dengan merakit serta menjual mobil Mercedes-Benz.

Menurut Gaikindo dalam situsnya pada catatan Mrazek, pada 1939, jumlah mobil di Hindia Belanda sudah mencapai 51.615 unit, tersebar di Pulau Jawa 37.500 unit, di Batavia (Jakarta) 7.557 unit, di Bandung 4.945 unit, dan di Jepara 675 unit. Jumlah ini sudah termasuk truk yang jumlahnya 12.860 unit.

Namun cerita tidak berhenti sampai di situ.

Cerita Jakarta dan perjalanan industri mobil Indonesia berlanjut saat bisnis GM mulai surut imbas agresi militer Jepang. Jepang kala itu melancarkan Perang Pasifik pada 1941-1945 yang dimulai pada 7 Desember 1941 dengan pengeboman kapal-kapal perang di Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat terbesar di Pasifik di Pearl Harbor, Hawaii,

Dari sana Jepang bergerak ke selatan dan tenggara, serta menduduki negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara termasuk Indonesia pada Maret 1942. Perang Pasifik itu berdampak kepada bisnis GM di Tanah Air.

Pada 1969 pemerintah Indonesia merilis aturan pembuat mobil dari luar negeri harus mendirikan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) jika ingin memasarkan produk.

Pada tahun yang sama aturan itu direspons dengan berdirinya Udarimex sebagai pemegang merek Holden dari Australia. Kemudian ada Astra Internasional yang didirikan Wiliam Suryadjaja.

Bisnis Astra di dunia otomotif ini diawali dengan menyuntikkan dana ke pabrik eks GM yang diakuisisi pemerintah kemudian namanya diganti menjadi Gaja Motor (Gaya Motor). Produk pertama yang dirakit Gaya Motor adalah truk Chevrolet dan selanjutnya merek Toyota.

Pada 1970 sejumlah ATPM kembali bermunculan. Berdiri Garmak Motor (Chevrolet), Star Motor (Mercedes-Benz), dan pada 1971 Imora Motor (Honda), Toyota Astra Motor (Toyota), dan Garuda Mataram Motor (Volkswagen).

Seiring waktu mobil-mobil Amerika Serikat kian pudar. Mobil Amerika mampu bertahan mendominasi jalan di kota besar Indonesia sampai medio 1960-an kemudian mulai surut dan berangsur hilang pada 1970-an.

Keberadaan mobil Amerika Serikat dan Eropa digantikan merek Jepang yang masih eksis sampai saat ini. Beberapa merek Jepang yang telah hadir pada masa awal industri dalam negeri yakni Toyota, Datsun/Nissan, Mazda, Mitsubishi, Suzuki, Subaru, dan Honda.

Ratusan tahun berlalu Jakarta hingga kini masih menjadi roda otomotif Indonesia. Bahkan saat ini hampir semua merek mobil dan sepeda motor memiliki pabrik atau kantor pusat di Jakarta.

(ryh/fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK