Toyota-Astra Motor (TAM) masih memantau penjualan dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM Darurat) Jawa-Bali yang dimulai 3 Juli hingga 20 Juli.
PPKM Darurat diberlakukan sebagai upaya menekan pandemi Covid-19 di Indonesia. Per hari bahkan kasus telah mencapai rekor hingga lebih dari 20 ribu.
Direktur Marketing TAM Anton Jimmi mengatakan masih melihat perkembangan pasar otomotif pada Juli, dan belum bisa memprediksi imbas pemberlakuan PPKM Darurat meski berakhir 20 Juli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk market, kami monitor," ucap Anton melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/7).
Anton menyebut pihaknya mendukung segala upaya yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan kasus positif dan kematian akibat Covid-19.
Untuk menjaga penguasaan pasar Toyota di Indonesia, TAM menurut Anton akan memaksimalkan penjualan secara digital seperti yang sudah dilakukan sejak 2020.
"Iya dengan pengalaman sebelumnya, salah satu mark aktivitas adalah melalui digital channel," ucap Anton.
Penjualan mobil nasional diketahui sedang mengalami perbaikan secara perlahan, mengingat pemerintah telah memberi dukungan dengan memberikan diskon PPnBM 0 persen untuk sejumlah pabrikan yang masuk kategori. PPnBM 0 persen sesuai aturan baru berlaku mulai Maret-Agustus 2021.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan retail atau dari dealer ke konsumen mulai naik pada Maret atau sejak diskon pajak untuk sejumlah produk mobil berlaku.
Pada Maret penjualan naik dari (Februari) 46.943 unit menjadi 77.515 unit, lalu naik lagi 79.499 unit. Hanya saja penjualan kembali turun pada Mei ke angka 64.175 unit, sedangkan Juni belum ada data yang diberikan Gaikindo.
(ryh/mik)