Isuzu Motors dan Hino Motors akan memperkenalkan produk truk listrik masing-masing pada tahun depan buat menanggapi perubahan lanskap otomotif segmen komersial. Dua pengembangan produk ini dibantu Toyota Motor.
Nikkei Asia menjelaskan Hino akan merilis truk listrik Dutro Z EV sedangkan Isuzu menyiapkan versi listrik Elf. Kemunculan keduanya bakal mengikuti jejak Mitsubishi Fuso yang sudah memperkenalkan eCanter pada 2017 atau empat tahun lalu.
Isuzu dan Hino adalah dua merek kendaraan komersial yang tergabung bersama Toyota dalam proyek Commercial Japan Partnership (CJP). Proyek yang sudah diluncurkan pada April lalu ini fokus mengembangkan mobil komersial berbasis CASE (Connected, Autonomous, Shared, dan Electric).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan lalu Suzuki dan Daihatsu juga bergabung untuk menambah ilmu tentang produk komersial berukuran kecil yang merupakan keahlian keduanya.
Hino, divisi truk grup Toyota, sudah pernah sebelumnya mengembangkan truk ringan yang sanggup dikemudikan sekitar 100 km. Kendaraan dengan lantai rendah ini menawarkan alternatif pengiriman barang dan dirancang sebagai logistik last-mile.
Dibanding mobil penumpang, kendaraan komersial versi listrik jauh lebih sulit sebab butuh baterai besar untuk kerja lebih jauh yang harganya mahal. Baterai mewakili 30 - 50 persen biaya produksi kendaraan listrik.
Japan Trucking Association menjelaskan truk listrik buatan produsen Jepang harganya dua kali model konvensional, jadi dikatakan tidak mungkin perusahaan truk memiliki armada tanpa emisi jika tak dibantu subsidi.
Lihat Juga : |
Masalah stasiun pengecasan juga disoroti untuk menjamin truk listrik tak kelamaan menganggur jika kehabisan baterai. Mistubishi eCanter dikatakan bisa dicas penuh menggunakan quick charging selama 90 menit, tapi dengan pengecasan normal butuh 11 jam.
Jepang sudah mengumumkan target pada Juni membuat semua truk yang kapasitasnya mencapai 80 ribu ton wajib bertenaga listrik pada 2040. Truk yang lebih besar ditetapkan sama pada 2030.
(fea)